Mohon tunggu...
Yudel Neno
Yudel Neno Mohon Tunggu... Penulis - Penenun Huruf

Anggota Komunitas Penulis Kompasiana Kupang NTT (Kampung NTT)

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Antara Berderma dan Politik Uang

20 Maret 2019   22:35 Diperbarui: 20 Maret 2019   23:18 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebetulnya, umat perlu sadar kalau memang pemberian seperti itu, kategorinya sebagai derma maka umat tidak perlu merasa bertanggung jawab untuk harus memilih si pemberi.

Lagipula berderma ya berderma. Tidak ada derma politik. Derma memang hakekatnya ditujukan untuk kepentingan umat dalam kehidupan menggereja tetapi bukan untuk kepentingan politik.

Menurut hemat saya, para pejabat Gereja perlu sadar dan kritis. Kalaupun pemberian itu tulus, memang patut diterima.

Tetapi perlu diselidiki dari mana uang itu diperoleh. Jangan sampai hasil korupsi diberi sebagai derma atau sumbangan untuk Gereja yang seharusnya perlu menolak sumbangan seperti itu.

Semestinya para politisi perlu sadar bahwa tindakan memberi sesuatu kepada umat dan Gereja, pertama-tama perlu dipandang sebagai perbuatan iman.

Karena itu, kalau mengharapkan imbalan berupa suara demi kemenangan politik merupakan sesuatu yang kontradiktif dengan sendirinya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun