Mohon tunggu...
Yudel Neno
Yudel Neno Mohon Tunggu... Penulis - Penenun Huruf

Anggota Komunitas Penulis Kompasiana Kupang NTT (Kampung NTT)

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Kejatuhan Prabowo-Sandi Sudah Dekat?

5 Maret 2019   08:31 Diperbarui: 5 Maret 2019   10:07 927
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
genosidapolitik65.blogspot.com

Pasca terciduknya Politikus Petinggi Partai Demokrat, Andi Arief yang diduga mengkonsumsi narkoba di salah satu hotel, membongkar kedok gaya hidup sebagian para elit. Pria yang cukup familiar dengan "kata-kata berbisanya" kini harus berhadapan dengan proses hukum.

Partai Demokrat sepertinya dilanda "duka mendalam", lantaran dugaan tindakan Andi Arief menambah kondisi berpikir yang lebih serius dari SBY dan tubuh partai Demokrat.

Ibu Ani yang kini sedang dirawat karena sakit, menyita perhatian yang serius dari seorang SBY. Ketidakhadiran SBY dalam masa akhir kampanye politik, merupakan catatan serius bagi perjuangan Partai Demokrat.

Di tengah dua kenyataan ini, muncul suatu kenyataan lain yakni sosok Andi Arief yang kini harus berhadapan dengan proses hukum karena dugaan penyalahgunaan narkoba.

Semoga ketiga kenyataan ini tidak berdampak pada elektabilitas Partai Demokrat, terutama dalam perjuangan memenangkan pileg dan pilpres 2019.

Menguaknya kasus narkoba Andi Arief, di satu sisi merupakan suatu ancaman serius bagi elektabilitas Prabowo-Sandi.

Publik turut menilai bahwa akhir-akhir ini, mereka yang sangat getolnya memperjuangkan kemenangan Paket Prabowo-Sandi, akhirnya selalu bernasib di ujung hukum sementara yang lainnya terus mengejutkan perhatian publik.

Sekiranya kasusnya Ratna Sarumpaet, Ahmad Dani, Tiga Emak-Emak dalam aksi kampanye hitam, puisi Neno Warisman yang cukup tajam mengejutkan publik, ketidakhadiran SBY, dan kini Andi Arief menjadi catatan yang perlu dipikirkan.

Adapun filosofi tiang penyangga, dapat dipakai untuk memprediksi kemenangan Paket Prabowo-Sandi. Bahwa semakin berkurangnya penyokong dari bawah, pihak teratas akan mudah tergoncang.

Maksud di atas tidak untuk mendiskreditkan Paket Prabowo-Sandi tetapi tak dapat disangkal bahwa kenyataan-kenyataan yang terjadi menjadi bahan pertimbangan yang serius bagi BPN, TKN dan terutama Prabowo-Sandi itu sendiri.

Tanpa bermaksud menggoreng kenyataan-kenyataan seperti di atas untuk menggiring opini publik dan melemahkan elektabilitas Paket Prabowo-Sandi, menurut hemat saya, publik mesti tetap kritis.

Mungkin ada yang bertanya-tanya, benarkah tanda-tanda kejatuhan Prabowo-Sandi sudah dekat? Tulisan ini sedang ada dalam koridor pertanyaan itu. Dan sekiranya, jawaban tepatnya dapat kita renungkan masing-masing.

Catatan kritisnya ialah apapun kenyataan yang terjadi, yang pastinya secara eksplisit, bukan Prabowo atau Sandiaga Uno, pelakunya. Dalam arti ini, Pertanyaan seperti di atas rasanya tidak memadai untuk ditanyakan.

Jika ingin kembali pada filosofi tiang penyangga, politik sebagai ruang dan aksi bersama, menempatkan Prabowo-Sandi dalam pertanyaan seperti di atas.

Bisa saja benar bahwa kenyataan-kenyataan yang terjadi seperti telah diuraikan di atas, berpotensial bagi jatuhnya Prabowo-Sandi dalam pilpres 17 April nanti mengingat bahwa Prabowo-Sandi tidak berjuang sendirian untuk memenangkan pilpres 2019.  

Suatu fakta lainnya ialah pasca terciduknya Ratna Sarumpaet, Ahmad Dani dan kini Andi Arief, adapun opini publik yang dengan sengaja digoreng untuk melemahkah pihak petahana yakni Jokowi.

Memang miris, Andi Arief yang menyalahgunakan narkoba kog..Jokowi yang disalahkan. Hukum ditegakkan untuk menindak mereka yang melanggar aturan kog jadinya...pihak pelaksana dan penegak hukum disalahkan?

Adakah pihak tertentu yang sedang bermain dalam air keruh untuk menjadikan golput sebagai dewanya para pemilih di ajang 17 April nanti?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun