Ada kebiasaan untuk menyelesaikan sejumlah pekerjaan, khususnya pekerjaan serius, yang darinya dibutuhkan cara berpikir yang serius.
Saya memiliki pengalaman pribadi tentang poin ini. Biasanya, sebelum tidur malam, saya mesti lebih dahulu membaca lalu menuliskan poin-poin pokok. Atas daya tarik terhadap poin-poin pokok ini, saya selalu terpancing untuk melakukan analisis lintas bidang dan akhirnya merasa penting untuk menuangkanya dalam bentuk tulisan.
Seiring dengan itu, terlalu banyak rencana yang mestinya dilakukan esok harinya. Isu-isu aktual pun seringkali sangat mempengaruhi semangat membaca, menganalisis dan menulis. Pada akhirnya, waktu normal untuk istrahat malam diulur terus menerus hingga sulit tidur pada waktunya.
Keasyikan Dengan Sesuatu Yang Sangat Diminati
Setiap kita pasti meminati sesuatu entah itu berupa pekerjaan otak maupun pekerjaan fisik. Saya misalnya, selalu tegoda untuk menyelesaikan beberapa tugas semisal membaca buku, menulis artikel, mengarang lagu. Keasyikan dengan minat ini, saya sadari penyebabnya terhadap kesulitan saat tidur malam. Seringkali saya merasa bahwa lebih baik berbuat sesuatu yang berguna daripada tidur lebih awal. Anggapan seperti ini, belakangannya, baru dirasakan efek sampingnya pada keesokan harinya. Apalagi ditemani dengan beberapa batang rokok...he..he...he..dunia ini rasa-rasanya milik saya sendiri.
Keasyikan Bercerita
Pengalaman bercerita menjadi menarik ketika ada teman yang mendengarkan. Apalagi bagi kalangan pelajar ataupun mahasiswa yang baru saja mengalami hubungan cinta yang baru ataupun baru saja mengalami putus cinta. Pasti saja curhat dan galau menyatu sekaligus.
Semangat bercerita diimbangi dengan respon yang bersahabat dari rekan bicara, belakangannya akan mengulur-ulur waktu untuk tidur malam, ibarat episode film yang rasanya rugi kalau tidak diselesaikan malam itu.
Kecenderungan Untuk Mengulur-ulur Waktu Istrahat
Ada kebiasaan untuk mengulur-ulur waktu tidur malam. Seringkali banyak waktu dihabiskan hanya untuk mengupload status ataupun membalas komentar entah di FB, WA maupun  media sosial lainnya.
Tentu saya tidak bermaksud untuk menghakimi kebiasaan sosial anda, tetapi pengalaman saya menunjukkan bahwa kebiasaan seperti ini selalu memproduksi kondisi fisik yang selalu tidak stabil pada esok harinya.
Sikap Menunda-nunda Pekerjaan