Praktek yang terjadi, tidak ada inisiatif bebas sebab terkondisi oleh materi, jabatan dan anggapan kultural. Jika ada sikap saling mendengarkan dari kedua belah pihak maka nikah beda gereja merupakan sesuatu yang dapat terjadi.
- KeterlibatanÂ
Keterlibatan adalah sikap yang lebih dalam lagi karena aku ikut ambil bagian yang lain dalam hubungan itu dan memberikan perhatian khusus terhadap perencanaan-perencanaannya dan menanggapi secara positif sehingga kami dapat seiring sejalan.
 Catatan KritisÂ
Pada kasus yang terjadi, mengambil bagian dalam hubungan menikah, sama sekali tidak menghormati adanya perencanaan-perencanaan, karena rencana justeru menjadi kabur karena faktor-faktor pemicu lebih dan lebih utama dijadikan sebagai alasan.
- KesetiaanÂ
Kesetiaan merupakan sikap total dalam hubungan cinta. Kesetian bukanlah ikut-ikutan tanpa pendirian, melainkan kesedian untuk terlibat dengan segala resiko yang ada.
Catatan KritisÂ
Pada kasus yang terjadi, pada mulanya, sebenarnya tidak ada sikap total karena salah satu pihak di antaranya justeru ikut-ikutan karena alasan-alasan material, jabatan, kultural dan pelanggaran moral.
d. Kesimpulan
Ke empat tahap ini mau menunjukan bahwa memang betul manusia harus rela membuka diri dan menerima orang lain masuk dalam kehidupannya dan lebih dari itu, manusia perlu terlibat aktif dalam hubugan itu. Umat kita lebih banyak mengikuti faktor-faktor pemicu di atas daripada menghayati secara mendalam tahapan-tahapan cinta sebagaimana kelompok uraikan menurut pandangan Gabriel Marcel.Â
Jika keempat tahapan di atas dipahami dan dihayati dengan baik, maka nikah beda gereja adalah sesuatu yang lumrah dan tentunya berdasarkan dispensasi dari ordinaries wilayah (Uskup setempat). Â
Lemahnya pemahaman dan penghayatan terhadap empat tahapan cinta ini merupakan pintu masuk bagi seseorang untuk pindah agama tanpa memperhitungkan imannya akan agama asalinya. Ketiadaan penerimaan, keterbukaan, keterlibatan dan kesetiaan justeru menjadi pemicu bagi perpindahan agama.