Mohon tunggu...
Yudel Neno
Yudel Neno Mohon Tunggu... Penulis - Penenun Huruf

Anggota Komunitas Penulis Kompasiana Kupang NTT (Kampung NTT)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memorial Seputar Situs Budaya Suku Boti

22 Oktober 2018   23:57 Diperbarui: 23 Oktober 2018   07:01 669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

img-0463-jpg-5bce650faeebe1282c3edce3.jpg
img-0463-jpg-5bce650faeebe1282c3edce3.jpg
Seputar Pajak

P : Apakah masyarakat Suku Boti bebas pajak?

R : Masyarakat memang bebas pajak dalam arti mereka tidak bayar. Di sini, satu desa Boti, pajak saya (Raja) yang urus.

(dok. pribadi)
(dok. pribadi)
Seputar Pengamatan Penulis Terhadap Kondisi Obyektif

Kondisi Perumahan

Sebagian rumah mereka alang-alang dan bebentuk bulat. Saya perhatikan di dalam rumah mereka tidak ada kursi plastik. Kecuali rumah milik raja; rumah seng dengan beberapa kursi kayu.

Cara Duduk Berkelompok

Mereka selalu duduk dalam kelompok-kelompok. Mereka duduk di tanah atau di bale-bale buatan mereka sendiri. Mereka tidak mengenakan sandal.

Pria Berambut Panjang dan Mengenakan Destar

Mulai dari raja dan pria lainnya, mereka berambut panjang. Pria yang tua usianya termasuk raja, mereka mengenakan destar. Ketika ditanya apa alasannya, Raja mengatakan bahwa "karena kepala yang keluar lebih dahulu saat dilahirkan maka kepala harus diberi mahkota.

(dok. pribadi)
(dok. pribadi)
Makan Sirih-Pinang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun