Mohon tunggu...
Yudel Neno
Yudel Neno Mohon Tunggu... Penulis - Penenun Huruf

Anggota Komunitas Penulis Kompasiana Kupang NTT (Kampung NTT)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Memoria" tentang Kompasiana

4 November 2017   22:33 Diperbarui: 4 November 2017   22:36 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mencetak Sejarah

Saya pun patut berbangga karena tulisan-tulisan hasil publikasi dari waktu-waktu lalu, setiap kali kembali dibaca mengisahkan sebuah sejarah tersendiri. Sejarah itu adalah kisah tentang penggunaan waktu. Dan kompsiana adalah media pencetak sejarah itu. Seringkali saya melupakan apa yang telah saya tulis; sering kali saya melupakan inti dari ide-ide yang saya tulis, saya segera mencari di media kompasiana, file-file yang pernah saya publikasikan. Sungguh luar biasa, pembaharuan senantiasa saya alami dengan mengaktifkan peristiwa-peristiwa masa lalu itu. Karena itu, kompasiana merupakan memoria tentang sejarah.

Ruang Pencerahan

Beberapa kali ketika saya lagi sibuk dengan tugas lain, beberapa teman meminta saya untuk berdiskusi bersama dan menyiapkan intisari diskusi. Dengan sangat yakin saya selalu mengatakan kepada mereka untuk segera membuka media online kompasiana dan membaca tulisan-tulisan saya di sana. Menyenangkan karena mereka membaca tulisan-tulisan itu tetapi jauh lebih menggembirakan karena mereka dicerahkan melalui tulisan-tulisan itu.

Media Untuk Membangun Relasi

Sekali waktu saya bertemu dengan sekelompok orang, lalu kami bersenda gurau dan saling berkenalan. Setelah saya menyebutkan nama saya, secara spontan menyusul pernyataan dari salah satu di antara mereka, katanya, ia pernah membaca tulisan saya di kompasiana. Ternyata sebagian dari mereka juga sama sebagai kompasianer. Pertemuan singkat itu, kesannya langsung menimbulkan keakraban karena memiliki status yang sama yakni sebagai kompasianer.

Semangat Antisipatif

Saya pun membaca beberapa terbitan buku yang merupakan kumpulan tulisan dari kompasiana. Saya bercita-cita demikian. Kelak, jika tulisan-tulisan saya memenuhi syarat, saya akan menerbitkan buku dari tulisan-tulisan yang pernah saya publikasikan di kompasiana.

Prinsip-prinsip yang tersirat dalam media online kompasiana sebagaimana telah saya ungkapan sebelumnya, serta nilai-nilai yang saya tanamkan dalam diri sebagai seorang penulis online tentunya belumlah mengantar saya untuk menjadi seorang penulis yang handal. Walaupun demikian, kenangan-kenangan pena bersama kompasiana sungguh membentuk pribadi saya dalam dunia tulis-menulis dari waktu ke waktu. Bagi saya menulis itu mulanya memang sulit tetapi kemudahan selalu datang dari tulisan-tulisan inspiratif yang ada dalam kompasiana. Menulis memang tidak sekedar merangkai kata tetapi lebih dari itu menulis adalah merangkai ide-ide dalam bentuk kata-kata.

Memoria tentang kompasiana, mengingatkan saya akan hakikat ide sebagai peletak segala aktivitas. Ide-ide yang cemerlang akan sempit gaungnya jika tanpa publikasi. Saya mengakui bahwa tulisan-tulisan berkualitas, makin berkualitas karena adanya penilaian dari pihak lain. Penilaian dari pihak lain ini, di satu sisi menempatkan adanya media publikasi sebagai ruang yang ikut menentukan dan mengondisikan adanya sebuah penilaian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun