Mohon tunggu...
Frenia Nababan
Frenia Nababan Mohon Tunggu... -

a citizen who loves her country

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ketika Pancasila bukan Dasar Negara

13 Agustus 2010   19:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:03 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Empat :

KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN/ PERWAKILAN

Hasilnya:


Kita tidak berharap negara ini hanya menjadi panggung ketoprak humor yang ”wagu” dan tidak lucu, tempat para anggota Dewan—yang bergaji Rp 1, 9 juta per hari itu—memamerkan kepiawaian seni lakon (acting) demi entertainment politik yang melelahkan dan membosankan.

Teater sosial yang berlangsung dalam kehidupan masyarakat jauh lebih konkret, spektakuler, dan dramatis; sebuah teater yang muncul dari berbagai kegagalan kebijakan pemerintah terkait hak-hak dasar publik. Teater bertajuk ”Penderitaan Tiada Batas” ini berlangsung dalam setiap tarikan napas rakyat, terutama rakyat jelata.( Indra Tranggono.Martabat Wakil Rakyat . dari : http://cetak.kompas.com/read/2010/08/03/03090047/martabat.wakil.rakyat)

Lima :

KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA

Hasilnya:


Jabatan publik bukan amanah, tetapi kenikmatan. Politik uang telah semakin membuat para elite kedap terhadap keprihatinan dan penderitaan rakyat. Rakyat dan para elitenya mempunyai dunia masing-masing dan bertolak belakang. Rakyat bergulat dengan kesulitan hidup, elite politik sibuk berbagi kuasa dan saling melindungi kepentingan kekuasaan mereka.( J Kristiadi.Pusaran Kutukan Politik Uang.Selasa, 10 Agustus 2010 | 04:06 WIB. http://cetak.kompas.com/read/2010/08/10/0406521/pusaran.kutukan.politik.uang)

Dengan segala data, opini dan fakta...

Saya hanya hendak bertanya,

Masih ada-kah manusia Indonesia yang meletakkan Pancasila di dasar hatinya?

Benarkah PANCASILA dasar negara?

Apabila justru aparat-aparat negara yang menjadi garda terdepan pelanggar sila-silanya.

Mari kita mengulang memaknai Pancasila sebagai dasar negara.

Mungkin dengan itu kita dapat kembali menemukan akar bangsa

atau makna dari menjadi Manusia Indonesia.

AYO MERDEKA!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun