Mohon tunggu...
Frengky
Frengky Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Erupsi Gunung Semeru dan Manajemen Risiko, Adakah Kaitannya?

14 Desember 2021   00:38 Diperbarui: 14 Desember 2021   01:22 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PVMBG
PVMBG

EVALUASI RISIKO

Suatu risiko tentunya juga harus dievaluasi dan ditentukan cara mengatasi risiko tersebut dimana dalam kejadian risiko tersebut salah satu strategi yang dapat digunakan adalah Strategi Mitigate. Strategi Mitigate disini bertujuan untuk memitigasi atau meminimalkan dampak yang disebabkan oleh kejadian risiko tersebut.

Selain itu, tentunya juga harus dilakukan Risk Treatment atau penanganan risiko untuk memitigasi kejadian risiko tersebut. Salah satu caranya adalah memberikan penyuluhan dan pengetahuan kepada masyarakat agar masyarakat memiliki pengetahuan terkait gejala-gejala terjadinya erupsi serta agar meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kejadian risiko tersebut. Penanganan risiko yang lain adalah dengan menyediakan alat pendeteksi bencana tambahan agar dapat mendeteksi ketika akan terjadi erupsi sehingga juga dapat membantu tugas dan tanggung jawab PVMBG.

Lantas, penanganan seperti apa yang telah diterapkan atas kejadian risiko tersebut? Salah satu penanganan yang telah diterapkan adalah pihak yang bertanggung jawab dalam memonitor dan memberikan peringatan dini yakni Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Hal ini dinyatakan dalam Kompas.com seperti berikut :

Peringatan dini untuk bahaya erupsi gunungapi sudah dilakukan bukan hanya di Semeru, tetapi juga di 69 gunungapi aktif yang dipantau oleh PVMBG," ujar Andiani. Andiani mengatakan, pemantauan dilakukan melalui peralatan pemantauan dan pengamatan visual selama 24 jam. "Pada 1 Desember 2021, sudah terjadi guguran lava pijar di lereng Gunung Semeru dan sudah diinfokan kepada WAG (WhatsApp Group) yang berisi Pemda, BPBD, dan relawan oleh PGA (tenaga pengamat gunung api yang bertugas di pos jaga sekitar Semeru)," ujar dia. Pada 2 Desember 2021, kata Andini, petugas pengamatan gunungapi Semeru juga sudah mengeluarkaan peringatan agar masyarakat tidak beraktivitas di sekitar Besuk Kobokan, Bessuk Kembar, Besuk Bang, dan Besuk Sarat untuk antisipasi kejadian guguran atau awan panas guguran. (kompas.com)

Oleh karena itu, dengan adanya penanagan risiko dalam mengatasi kejadian risiko tersebut diharapkan dapat meminimalkan dan mengurangi probabilitas risiko tersebut di masa depan menjadi pada tingkat kecil dengan skor 2. Selain itu, juga diharapkan dapat menekan dampak yang terjadi dari kejadian risiko tersebut menjadi pada tingkat sedang dengan skor 3.

Dengan demikian, berdasarkan dampak risiko yang ditekan beserta dengan probabilitas terjadian kejadian risiko tersebut yang diminimalkan, maka diharapkan kejadian risiko tersebut di masa depan dapat berada pada tingkat Medium Risk. Selain itu, diharapkan juga dampak finansial yang ditimbulkan atas erupsi Gunung Semeru tersebut di masa depan dapat berkurang menjadi hanya sekitar Ratusan Juta Rupiah.

KESIMPULAN

Berdasarkan analisis diatas, maka dapat dilihat bahwa Erupsi Gunung Semeru tersebut juga dapat digolongkan sebagai suatu risiko dimana harus dapat diidentifikasi, dianalisis, serta dievaluasi untuk meminimalkan dampak yang ditimbulkan dari Erupsi Gunung Semeru tersebut. Selain itu, diharapkan dengan kejadian risiko tersebut, dapat menjadi pembelajaran bagi masyarakat, lembaga, dan negara di masa depan.

SUMBER

"By Failing to Prepare, You Are Preparing to Fail" ~ Benjamin Franklin

Frengky - 201950455, 14 Desember 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun