Dalam alunan demokrasi yang memukau,Â
Suara-suara merakyat, menjadi nyanyian sejati.Â
Kita berdiri, dalam penuh cerita,Â
Bersama, mengukir takdir, pada lembaran harapan.
Di bilik-bilik suara, tinta pena berbicara,Â
Memilih pemimpin, dari rakyat, untuk rakyat.Â
Bukan terbatas pada suku, warna, atau kasta,Â
Demokrasi, panggilan universal, di setiap desa.
Dengarlah, merdu suara debat dan diskusi,Â
Bukan pertarungan, tapi sinergi pemikiran.Â
Ide-idenya beradu, dalam arena argumentasi,Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!