Mohon tunggu...
Freema H. Widiasena
Freema H. Widiasena Mohon Tunggu... Buruh - Cuman nulis ngasal ngawur abal-abal. Jangan pernah percaya tulisan saya.

Suka menyendiri dan suka bersama. Cuman nulis ngasal ngawur abal-abal. Jangan pernah percaya tulisan saya.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

BMW E34 530i Manual

29 Oktober 2019   13:04 Diperbarui: 29 Oktober 2019   13:07 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Otomotif. Sumber ilustrasi: FREEPIK

"Lik minta saran. Saya mau meminang E34 530i manual. Ada yang dijual 34jt tapi pajak mati dan MAF bermasalah. Kira-kira diambil enggak ya Lik?

Kalau MAF ganti baru kena berapa? Dan bisa normal lagi kan ya? Bukan PR yang berat?

Rencana mau ambil 530i manual kondisi bahan dengan anggaran 20-30jt. Nanti direstorasi bertahap sampai rasa baru lagi.

Mohon sarannya Lik."

Ada yang inbox ke saya demikian.

Kalo emang udah niat kuat, bungkus aja.

Airmass M60 kurleb sekitar 3,5jt. Seken mungkin 1,5jt. Kalo ada yang di bawah itu, ya alhamdulillah.

Kalo memang penyakitnya di airmass/MAF -- Mass Air Flow (generasi lama namanya AFM -- Air Flow Meter), begitu diganti maka masalah akan kelar. Biasanya ini mesin ngginjal/mbrebet. Tapi pastikan masalahnya memang hanya MAF, bukan MAF dan para tetangganya.

***

E34 530i MT bermesin M60 termasuk varian langka. Menyenangkan buat diajak jogging tengah malam di kesepian. Tapi akan begitu menyakitkan saat harus menempuh kemacetan. Ya bensinnya, ya betis kiri. Kopling berat banget.

Apakah miara E34 M60 manual itu worth it?

Sama sekali enggak jika perlunya untuk kaki yang harus lari sana lari sini saban hari ke sana kemari.

Namun untuk mobil cruising: sesekali keluar kondangan, ketemu klien, ngecek proyek/kerjaan secara periodik, plus untuk perjalanan jauh ke luar kota; ia adalah mobil yang teramat sangat membahagiakan.

Tantangannya, bukan kelemahanya, miara mobil klasik antik unik macam E34 yang berlampu bundar telanjang itu: kondisinya musti terlihat cakep bersih. Maka derajatnya akan meningkat drastis. Dengan santai ia akan menginjak-injak tampang mobil baru kekinian.

Kalo kondisinya kucel kumel, maka nasibnya akan mengenaskan: terhempas dilecehkan mata jaman. Mungkin hanya Anda dan si mobil saja yang hanya bisa berbicara berdua. Selebihnya, dunia akan mencampakkan Anda.

***

Tapi jangan khawatir. Justru untuk membuat E34 itu cakep, malah enggak perlu yang aneh-aneh. Standar 100% aja, pokok sekujur mobil dalam kondisi bersih rapi terawat, plus silakan jika ganti velg. Itu sudah membuatnya cakep minta ampun.

Enggak perlu body kit dari/ala single tuner. Apalagi bodikit jadi-jadian yang enggak jelas dari mana referensi desainnya, jauhi selamanya deh!

Dan velg pun enggak perlu yang keseret arus jaman yang semakin enggak jelas ini: E34 itu kalo dicelup habis, jujur aneh banget jadinya. Juga kalau pakai velg super besar dengan ban yang teramat tipis. Asli enggak berkelas kalo di mata saya.

Cukup pasangi velg 18 dengan profil ban yang masih cukup tebal, katakanlah 235/45 gitu, udah gitu aja. Itu udah menyingkirkan semua kendaraan yang dimodif dengan segenap kepeningan jidat.

Kalo toh pingin ceper, cukup pakai sport-kit yang cepernya cukupan, bukan celup habis gitu.

Tapi pastikan velgnya yang kualitas ori. Jangan pakai velg kawe.

Ketimbang velg kawe, mending velg ori bawaannya aja. Biar kata cuman RIM 15, tapi kalo kondisinya bersih kerawat, itu jauh lebih keren ketimbang velg KW RIM gedhe.

Mungkin yang enggak sepakat dengan semua ini tuh cuman orang dengan selera yang susah dipertanggungjawabkan secara sense artistikal.

#ngajakperang #melarikandiri

IMHO dan selamat bergila ria dengan E34.

-- FHW
28102019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun