Mohon tunggu...
FreeLancers
FreeLancers Mohon Tunggu... Full Time Blogger - semua hidup adalah neraka

hai lagi percobaan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Anak di Masa Pandemi

23 Juli 2021   09:17 Diperbarui: 23 Juli 2021   09:31 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemi covid--19 membawa perubahan terhadap perilaku sosial. Salah satu perubahan perilaku sosial di masa pandemi adalah berubahnya cara bersosialisasi masyarakat. Sebelum wabah covid-19 mulai memasuki negara Indonesia, masyarakat melakukan sosialisasi dengan melakukan tatap muka secara langsung. Sedangkan setelah pandemi memasuki Indonesia, masyarakat dipaksa melakukan sosialisasi tanpa bertatap muka secara langsung. Pembatasan kegiatan sosial masyarakat bertujuan untuk menekan angka masyarakat yang tertular virus corona dan menurunkan angka kematian. Salah satu sektor yang terkena dampak dari pemberlakuan pembatasan aktifitas sosial masyarakat adalah sektor Pendidikan. Sektor Pendidikan merupakan salah satu sektor yang terkena dampak paling parah dari diberlakukannya pembatasan aktifitas sosial masyarakat. Sekolah yang menjadi aspek terpenting dalam perkembangan anak terpaksa ditutup untuk mencegah masyarakat sekolah terpapar virus corona.

                Selama pandemi, pembelajaran dilakukan menggunakan sstem pembelajaran jarak jauh atau biasa disebut pembelajaran daring. Pembelajaran daring dilakukan menggunakan media elektronik yang memungkinkan pendidik dan pelajar dapat melakukan tatap muka tanpa harus bertemu. Walaupun pembelajaran masih dapat dilakukan, namun kualitas perkembangan anak mengalami penurunan. Sekolah yang merupakan salah satu tempat berlangsungnya proses perkembangan anak, terpaksa ditutup dan membuat siswa hanya mendapat rangsangan yang diperlukan untuk proses perkembangan dari lingkungan sekitar rumah. Contohnya adalah anak SD yang seharusynya mendapatkan rangsangan perkembangan melalui rekaan dari apa yang dia lihat dan apa yang dirasakan di sekolah menjadi tak mendapatkan rangsangan-rangsangan tersebut. Untuk itu, peran orang tua saat ini selain menjadi orang tua adalah menjadi guru yang mampu memberikan rangsangan-rangsangan yang diperlukan untuk perkembangan anak. Jika orangtua mampu memberikan Rangsangan-rangsangan yang baik untuk anak, maka anak akan akan memiliki kepribadian dan karakter yang baik pula.

Nama : Naufal Hafidz Fadillah

Nim : 2000005354

kelas : 2H

PGSD

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun