Mohon tunggu...
Isna R. Retnaningsih
Isna R. Retnaningsih Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

write to feels better, read to know another, share for the best future | hope Allah always blessed us for our struggle

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Ini yang Akan Menjadi Sumber Energi di Masa Depan!

26 September 2017   11:32 Diperbarui: 26 September 2017   11:50 3279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebaliknya negara-negara lainnya, seperti Prancis, Swiss dan Swedia tidak fokus pada energi terbarukan. Prancis prioritas utama sampai 78%, Swedia hingga 40% dan Swiss 39%. Kombinasi energi nuklir dan EBT menjadi pilihan Swedia dan Swiss. Kebijakan ini dinilai lebih ramah lingkungan karena emisi CO2 per-kapitanya nyaris setengah dari Jerman  -yang mengutamakan Energi Terbarukan- (WEC, 2015).

Berdasarkan negara-negara tersebut, kita dapat mengatur porsi EBT adalah porsi komplemen dan tidak akan pernah bisa dijadikan Sumber Energi Utama. Sementara itu, bagaimana dengan nuklir?

Sumber Energi untuk Masa Depan

Hingga tahun 2015, energi nuklir menyumbangkan 10% produksi listrik dunia. Beberapa negara dunia mulai membangun PLTN dan menjadikannya sebagai sumber energi utama. Di Swedia, dari 10 unit PLTN hampir setengah kebutuhan listrik terpenuhi olehnya. Jepang, yang awalnya menutup seluruh reaktor nuklir pasca kecelakaan Fukushima tahun 2011, mulai diaktifkan. Karena Jepang menyadari, nuklir memang opsi terbaik mereka.

Semakin banyaknya negara-negara maju untuk berpihak pada nuklir sebagai sumber energi utamanya, menunjukkan bahwa inilah sumber energi masa depan. Mengapa?

Tak bisa kita pungkiri bahwa nuklir adalah sumber energi rendah karbon termurah yang tersedia saat ini. Secara teknis apa yang membedakan antara PLTN dan PLT lainnya?

Faktanya, tak ada misteri sama sekali. PLTN merupakan instalasi penghasil listrik yang menggunakan reaktor nuklir, turbin dan generator listrik. Proses hingga terbentuknya daya yang menggerakkan turbin berasal dari Uranium. Setelah turbin bergerak, generator pun aktif, sama dengan prinsip umum PLT lainnya. Meskipun nuklir tidak merupakan EBT, tetapi tidak patut kiranya ketika kita pro EBT lantas memusuhi Energi Nuklir tanpa alasan yang ilmiah.

Menengok Energi Nuklir dengan Persepsi Baru

Persepsi tentang nuklir di masyarakat nyatanya terlalu berlebihan, menyasar bahwa nuklir membahayakan manusia, ekosistem dan lainnnya hanyalah delusi saja. Maka, dibutuhkan persepsi baru agar kita mau menerima ide nuklir ini. Realitanya tidak seburuk itu, jika teknologi terus disempurnakan agar kemaslahatan manusia lebih tinggi lagi. Sistem keselamatan pasif sudah disertakan dalam reaktor nuklir negerasi terbaru. Selain itu, adanya pemanfaatan bahan bakar lebih tinggi dan penghematan komponen juga dilakukan. Prisnsip dasarnya sama, PLTN berbahan bakar padat dan berpendingin air. Di sisi lainnya, ada teknologi reaktor nuklir dari era 1960 yang terlupakan, namun dapat menyempurnakannya, yakni Molten Salt Reactor (MSR).

Bagaimana dengan Limbah Radioaktifnya?

Limbah radioaktif pada nuklir level tinggi jumlahnya sedikit, tidak sampai 1% dari limbah keseluruhan. Teknologi untuk mengamankannya pun sudah ada dan terbukti. Apalagi dengan MSR, limbah jadi lebih sedikit. Kelebihan energi nuklir dengan teknologi MSR adalah harga listrik lebih murah, biaya konstruksi lebih rendah, dan kandungan thorium cukup banyak di Indonesia. Dari sini kita temukan nuklir mampu memenuhi syarat untuk ketahanan energi bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun