5. Nilai Toleransi
Nilai Religi
Berdasarkan data dari Kementerian Agama Republik Indonesia Tahun 2023, mayoritas masyarakat NTT memeluk kepercayaan Katolik dengan persentase 3.013.820 jiwa (53,73%)
Protestan: 2.028.057 jiwa (36,16%)
Islam: 529.807 jiwa (9,45%)
Hindu: 5.413 jiwa (0,1%)
Buddha: 387 jiwa (0,01%)
Konghucu: 19 jiwa (0,0%)
Meskipun mayoritas warga NTT menganut kepercayaan Katolik, akan tetapi dalam menjalankan aktivitas harian di tengah pluralisme tersebut, antar pemeluk yang satu dan lainnya saling menghargai dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, sebagaimana yang tercantum dalam kelima sila Pancasila.
Terpisah dari persoalan tersebut, setiap warga NTT saling mendukung dalam proses produksi hingga pendistribusian konten-konten yang berbasisikan pada kearifan lokal NTT.
Karena perbedaan kepercayaan, sejatinya merupakan satu anugerah atau mutiara yang paling berharga bagi warga NTT.
Apalagi provinsi Nusa Tenggara Timur dewasa ini menjadi salah satu destinasi super seksi dan ramai dikunjungi wisatawan, baik wisatawan domestik hingga mancanegara.
Sebagai warga NTT, kita bangga dan bersyukur tinggal di bagian terselatan Indonsia yang sangat kaya akan keindahan alam, pesona pantainya, karakter manusianya, beragam kepercayaan, kebudayaannya hingga sumber daya manusianya yang terus berbenah, mengupgrade diri dengan berbagai kecakapan digital menuju bonus demografi Indonesia 2030 mendatang.
Nilai Estetika
Setiap kebudayaan yang ada di bumi Flobamora memiliki keunikan serta nilai-nilai estetiknya. Entah kebudayaan pribumi hingga asimilasi kebudayaan setempat dengan pendatang, semuanya terlihat indah.
Keindahan budaya yang ada di NTT, ikut mencerminkan betapa kaya dan majemuknya sumber-sumber estetik, di balik setiap kearifan lokal.
Mengemas konten digital yang berbasiskan pada kearifan lokal setempat, tentunya sangat menantang sekaligus menyenangkan pada kreator konten.