Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis || Pegiat Konten Lokal NTT || Blogger Tafenpah.com

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Siber Asia || Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group || Jika berkenan, mampirlah di blog saya Tafenpah.com

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Balada Jurnalisme Kuning dan Elektabilitas Parpol Jelang Pilkada 2024

22 Juli 2024   11:50 Diperbarui: 22 Juli 2024   12:01 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentunya media akan mengikuti pemikiran dari pemodal/investor.

Apabila pemilik modal adalah seorang politikus, maka framing atau bingkai pemberitaannya juga tidak jauh dari reputasi kandidatnya.

Sama halnya, hubungan kedekatan politikus dengan pekerja media.

Di mana komunikasi keduanya, bertujuan untuk kepentingan dan kemakmuran bersama.

Lanskap kapatilisme media sejak demokrasi liberal hingga Orde Baru bahkan jurnalisme online saat ini pun tidak jauh berbeda dengan jurnalisme kuning di pertengahan abad ke-19 di Amerika Serikat.

Jika saat itu, jurnalisme kuning menyebabkan ketegangan antara Spanyol dan Amerika Serikat di Kuba, hari ini dan ke depan, sebagai pemilih kita akan terus menyaksikan dramatisasi kehidupan media dan juga figur publik.

Euforia tersebut kian terasa dengan berembusnya beberapa kader dari partai politik dalam pertarungan Pilkada 2024.

Untuk menyikapi fenomena tersebut, tugas kita sebagai pemilih adalah memberikan hak suara kita kepada salah satu kader atau figur publik sesuai dengan hati nurani kita.

Bukan sebaliknya, kita mengikuti perang opini, di balik glamouritas pemberitaan jurnalisme kuning yang tersaji di balik framing media-media terafiliasi dengan figur publik tertentu. 

Sumber rujukan: Journalism Today

Blog Pribadi: www.tafenpah.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun