Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis || Pegiat Konten Lokal NTT || Blogger Tafenpah.com

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Siber Asia || Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group || Jika berkenan, mampirlah di blog saya Tafenpah.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

3 Pendekatan Praktis Warga Kampung Haumeni NTT dalam Menghemat Energi Listrik

7 November 2023   00:20 Diperbarui: 7 November 2023   00:27 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi satu dari tiga pendekatan praktis warga kampung Haumeni NTT dalam menghemat energi listrik. Sumber gambar: Kompas.com

Di mana, mereka menggunakan energi listrik pada malam hari. Itu pun hanya berlaku, ketika mereka makan bersama keluarga tercinta, kumpul bareng tetangga, mendiskusikan aktivitas harian mereka selama berkebun, menonton televisi, menikmati alunan musik berbagai genre, sampai pada diskusi alot seputar politik, termasuk masalah-masalah sosial yang terjadi di belahan mancanegara.

2. Mematikan Lampu saat Tidur Malam

Suasana kampung kecil yang berbatasan langsung dengan distrik Oekusi dan Ambenu negara Timor Leste ini, mulai dari pukul 20.00 ke atas, tampak seperti kampung tak berpenghuni.

Karena suasananya menjadi sunyi. Kesunyian ini terkadang membuat penulis ataupun  pendatang yang sudah bertahun-tahun bermukim di kota metropolitan, seakan tak percaya.

Pasalnya, ketika kita tinggal di kota metropolitan, pada pukul 20.00 ke atas, rasanya itu seperti siang hari.

Di mana, di setiap pojok terdengar beragam bunyi, entah itu karaoke dari tetangga, suara penjual bakso, siomay, canda tawa antar sesama kontrakan, bising kendaraan bermotor, dan segala glamouritas kota metropolitan.

Namun, suasana demikian, berbanding terbalik, kala kita dalam hal ini penulis liburan di kampung halaman (Haumeni).

Justru yang menemani tidur malam penulis adalah gonggongan anjing, kucing, suara kodok, dan lain sebagainya.

Suasananya menjadi lebih menyeramkan lagi adalah sepanjang jalan utama kampung Haumeni di malam hari gelap gulita.

Meskipun ada beberapa titik terdapat lampu jalan, tapi nuansanya benar-benar menakutkan.

Pembaca bisa bandingkan dengan suasana malam di kampung halaman tercinta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun