Namun, jika dihadapkan pada pilihan mengenai sosok yang tepat untuk memimpin Kementerian Kebudayaan, penulis memilih Franz Magnis Suseno.
Ahli filsafat dan kebudayaan sekaligus Imam Katolik ini adalah sosok yang tepat.
Karena meskipun beliau lahir di Jerman, tapi 'sense of culture' nya sangat tinggi, terutama kearifan lokal budaya nusantara.
Rasa memiliki/ sense of belonging terhadap kebudayaan nusantara, tak perlu diragukan lagi oleh masyarakat Indonesia.
Persoalannya, dari segi usia, Franz Magnis Suseno sudah berumur 86 tahun.
Keterbatasannya untuk menjelajahi nusantara, tidak segesit zaman beliau masih berusia 50-60an.
Selain itu, hirarki Gereja Katolik juga tidak memperbolehkan para Imam untuk terjun ke dalam berbagai urusan publik.
Jadi, pemilihan sosok untuk menakhodai Kementerian Kebudayaan juga harus benar-benar mempertimbangkan segala aspek.
Barangkali solusi yang tepat adalah memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk menjadi leadership di Kementerian Kebudayaan.
Perkara, pengalaman itu pun akan berjalan, seiring dengan jam terbang di lapangan.
Selain itu juga, sinergitas dari senior yang ahli di bidang kebudayaan juga akan bahu-membahu membantu para pemimpi muda.