Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis || Pegiat Konten Lokal NTT || Blogger Tafenpah.com

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Siber Asia || Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group || Jika berkenan, mampirlah di blog saya Tafenpah.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Diplomasi Meja Makan antar Ketiga Capres dan Presiden Joko Widodo Bikin Warga Senang, Masalahnya Ada pada Buzzer

1 November 2023   00:47 Diperbarui: 1 November 2023   01:24 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Momen kehangatan antara ketiga capres 2024 dan Presiden Joko Widodo dalam jamuan makan siang bersama. Sumber gambar @sekretarianpresiden

Gaya politik tingkat tinggi dari presiden Joko Widodo dalam diplomasi meja makan bersama dengan ketiga calon presiden 2024, sungguh menawarkan pemandangan demokrasi yang super adem di tengah kalang kabut atau pro dan kontra antar pendukung di jagat media sosial. 

Sementara, dari kejauhan, para buzzer terus memainkan misi mereka dengan berbagai isu yang berpotensi pada logical fallacy.

Persoalan logical fallacy atau kesalahan penalaran dari para buzzer yang makin riuh di media sosial dan berbagai platform media digital saat ini, berdampak pada terbelahnya keharmonisan masyarakat Indonesia.

Jika kesalahan penalaran yang selama ini kencang dimainkan oleh para buzzer, dengan tujuan untuk mencapai misi tertentu dengan cara yang tidak benar.

Celakanya, kesalahan penalaran ini akan menjadi satu pemahaman yang dibenarkan oleh para pendukung fanatik dari ketiga capres di atas.

Mirisnya, bila pemahaman ini benar-benar berakar kuat dalam diri masyarakat, terutama generasi milenial dan z, masalahnya kian pelik, lho!

Bagaimana tidak, generasi Z akan mulai antipati terhadap demokrasi, lebih tepatnya pada partai politik yang menaungi ketiga capres 2024.

Hal ini pun senada dengan statment yang pernah dikatakan oleh Gibran Rakabuming Raka, yakni; sadar ataupun tidak, oknum-oknum yang telah menyebarkan logical fallacy akan memberikan stigma negatif bagi generasi z, yang notabene adalah pemilih di Pilpres 2024. (Sumber: talkshaw Gibran dan Rosi Silalahi, Kompas).

Beruntung, di tengah panasnya suhu perpolitikan tanah air jelang pilpres 2024, presiden Joko Widodo dengan segala kerendahan hati dan jiwa besarnya berhasil menyatukan Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan dalam jamuan makan siang di istana merdeka sehari yang lalu.

Menilik dari channel Youtube Sekretariat Presiden kemarin 30 Oktober 2023, ketiga capres tampak senyum sumringah bersama dengan presiden Joko Widodo.

Sembari membicarakan kepentingan pilpres 2024 yang semestinya berjalan dengan akur, mereka pun menikmati hidangan yang disedikan oleh Joko Widodo.

Sebagai warga, kita bangga dan ikut mengapresiasi upaya rekonsiliasi dari presiden Joko Widodo kepada ketiga calon presiden 2024.

Permasalahannya lagi dan lagi ada pada buzzer. Perihal ini juga sudah dibaca dengan baik oleh warga.

Mengingat, dewasa ini warga juga makin paham dengan peta politik tanah air yang kacau balau, setiap kali menjelang pesta demokrasi.

Jika ditilik dengan kaca mata humaniora, untuk apa sih buzzer terus memprovokasi warga melalui akun media sosialnya, baik dari instagram, youtube, tiktok, dll.

Padahal, warga juga sudah tahu maksud dan tujuan mereka, yang tak lain ada mengejar remah-remah roti demokrasi.

"Aduuuh politik, kok kayak gini, ya" kata mama-mama di kampung penulis.

Tapi, itulah fakta yang sedang berlangsung di tanah air sampai pilpres 2024 selesai. Bahkan ada buzzer yang kerjaannya pasti meneruskan gaya provokasi hingga ajal menjemputnya.

Apakah buzzer adalah jelmaan dari nabi-nabi palsu di dunia demokrasi? Entahlah!

Sebagai epilog dari tulisan ini, apapun yang akan terjadi di tahun 2024, entah siapa pun yang akan terpilih menjadi presiden 2024, kita pun berharap, perekonomian bangsa tetap membaik.

Karena efek atau dampak yang tidak diinginkan seluruh warga Indonesia adalah hancurnya perekonomian Indonesia, gegara kepentingan buzzer dan kelompoknya.

Salam NKRI.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun