Sembari membicarakan kepentingan pilpres 2024 yang semestinya berjalan dengan akur, mereka pun menikmati hidangan yang disedikan oleh Joko Widodo.
Sebagai warga, kita bangga dan ikut mengapresiasi upaya rekonsiliasi dari presiden Joko Widodo kepada ketiga calon presiden 2024.
Permasalahannya lagi dan lagi ada pada buzzer. Perihal ini juga sudah dibaca dengan baik oleh warga.
Mengingat, dewasa ini warga juga makin paham dengan peta politik tanah air yang kacau balau, setiap kali menjelang pesta demokrasi.
Jika ditilik dengan kaca mata humaniora, untuk apa sih buzzer terus memprovokasi warga melalui akun media sosialnya, baik dari instagram, youtube, tiktok, dll.
Padahal, warga juga sudah tahu maksud dan tujuan mereka, yang tak lain ada mengejar remah-remah roti demokrasi.
"Aduuuh politik, kok kayak gini, ya" kata mama-mama di kampung penulis.
Tapi, itulah fakta yang sedang berlangsung di tanah air sampai pilpres 2024 selesai. Bahkan ada buzzer yang kerjaannya pasti meneruskan gaya provokasi hingga ajal menjemputnya.
Apakah buzzer adalah jelmaan dari nabi-nabi palsu di dunia demokrasi? Entahlah!
Sebagai epilog dari tulisan ini, apapun yang akan terjadi di tahun 2024, entah siapa pun yang akan terpilih menjadi presiden 2024, kita pun berharap, perekonomian bangsa tetap membaik.
Karena efek atau dampak yang tidak diinginkan seluruh warga Indonesia adalah hancurnya perekonomian Indonesia, gegara kepentingan buzzer dan kelompoknya.