Salam olahraga sobat pembaca budiman. The power of Shin Tae-Yong di laga kedua kualifikasi Piala Asia U20, benar-benar membuat tim besutan Cheung Kin Fung Jutru (Timnas Hong Kong) tak berkutik di stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.
Penampilan impresif dari punggawa Garuda Nusantara (Timnas Indonesia U20) di partai kedua kontra Hong Kong, tidak pernah lepas dari strategi maut mantan pelatih Timnas Korea Selatan, Shin Tae-Yong.
Bagaimana tidak, STY membuat sobat mania bola terpana, kala menyaksikan penampilan spartan dari Marcelino Ferdinan dkk selama pertandingan berlangsung.
Meskipun di babak pertama, STY sengaja tidak menurunkan worderkid Persebaya Surabaya, Marcelino Ferdinan, namun itu semua sudah berada dalam startegi STY.
Strategi itu mulai terasa, kala pertandingan babak kedua sudah mendekati injury time.
Di mana, STY memutuskan untuk menurunkan Marcelino, guna menambah daya dobrak timnas Indonesia.
Karena seperti yang kita ketahui bersama, bahwasannya orgnisasi permainan Garuda Nusantara mulai mengendor, pasca kebobolan dari pemain brilian Hong Kong di babak kedua.
Nah, untuk mengantisipasi aroma kekalahan, STY berani bermain domino dengan memasukkan Marcelino.
Progress STY ini terbukti dengan sumbangan dua gol spektakuler dari Marcelino Ferdinan.
Satu gol dari aksi individu Marcelino di dalam kotak penalti tim tamu dan satu gol lahir dari tendangan penalti.
Chemestry antara STY dan Pemain Timnas Semakin Mesra
Di balik ketajaman timnas Indonesia U20, ada hubungan yang semakin mesra antara STY dan anak asuhnya.
Jika kita melihat ke belakang, sejak STY menangani Timnas di berbagai kelompok usia, sempat menui kecaman dari beberapa petinggi Komite Eksekutif PSSI maupun netizen tanah air.
Karena target yang dibebankan PSSI ke STY di Piala AFF tidak terealisasi.
Namun, terlepas dari persoalan tersebut, baik STY dan anak asuhnya terus membenahi kelemahan yang ada di kubu timnas, di antaranya meminimalisir kelemahan komunikasi antar lini sampai pada pemantapan strategi ala STY.
Jalinan chemestry ini akan terus berkembang di kubu timnas.
Karena antara STY dan pasukan Garuda semakin memahami konsep atau filosofi permainan Indonesia, yakni penguasaan bola dan  meningkatka serangan, kala tim lawan sudah terpengaruh dengan permainan timnas.
Terlepas dari itu, gaya sepakbola tika-taka dari timnas pun kian terlihat.
Di samping punggawa muda Garuda juga semakin jeli dan visioner dalam membaca peluang di depan gawang lawan.
Terakhir, kemenangan timnas Indonesia atas Hong Kong (5-1) menjadi modal awal untuk menatap pertandingan kontra The Golden Star (Vietnam) di partai pamuncak kualifikasi Piala Asia U20, Minggu (18/9/2023), pukul 19.30 di stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.
Terima kasih dan jangan segan-segan mampir di blog pribadi saya ya (www.tafenpah.com)
Salam olahraga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
