Dalam durasi waktu yang panjang itu, Penulis menjadikan budaya membaca dan menulis sebagai kebutuhan pokok.
Ya, layaknya kebutuhan akan makan dan minum setiap hari.
Kondisi ini terjadi karena faktor lingkungan Seminari.
Ya, karena sebagai calon Imam, meskipun sekarang jadi calon bapak-bapak, hehehe......Tapi tidak masalah kan sobat?
Ya, setidaknya Penulis pernah merasakan euforia pembinaan di Seminari.
Karena manfaat yang Penulis dapatkan itu banyak.Â
Dari banyaknya manfaat itu, satu hal yang Penulis syukuri adalah pernah bertukar pikiran dengan siswa-siswi di Pondok Pesantren yang terdapat di Kota Malang dan sekitarnya.
Itulah pengalaman yang takkan Penulis lupakan.
Dari deretan pengalaman itu, minat terhadap karya sastra pun bertumbuh, dan cita rasa itu akan selalu berjalan bersama Penulis dalam menyelusuri gemerlapnya kota metropolitan Jakarta.
Kelemahan Tinggal di Biara/Seminari
Pertama-tama, Penulis bukannya menjelekkan, tapi ini murni dari pengalaman Penulis, yakni kehidupan di Seminari, entah sadar atau pun tidak serasa mengekang.