Tim Nasional (Timnas) Indonesia akan beruntung, jika Korea Selatan menjadi tuan rumah Piala Asia 2023.
Pasalnya, juru taktik timnas Indonesia, Shin Tae-Yong berasal dari negeri Ginseng. Jadi, mantan pelatih timnas Korea Selatan ini pun sudah mengetahui medan dan juga berbagai strategi maut untuk membungkam tim lawan.
Kabar ini pun sudah beredar luas di seantero negeri, terlebih suporter tanah air.
Lantaran, Federasi Sepakbola Korea Selatan (KFA) pun sedang berjuang untuk menjadi tuan rumah di turnamen bergengsi benua Asia ini.
Mengingat, timnas Korea Selatan menunggu selama 63 tahun. Meskipun, secara prestasi internasional, timnas Korea Selatan sejauh ini sudah merasakan atmosfer Piala Dunia sebanyak sepuluh kali.
Akan tetapi, prestasi gemilang tersebut, serasa belum memuaskan dahaga masyarakatnya untuk ikut menyaksikan tim kebanggaan mereka dipercayakan AFC untuk menjadi tuan rumah dalam perhelatan sepakbola terakbar se-Asia.
KFA Membuka Peluang bagi Kesuksesan Timnas Indonesia
Tak bisa dimungkiri, antara timnas Korea Selatan dan Indonesia memiliki ikatan emosional yang sama.
Ikatan emosional tersebut tidak terlepas dari peran STY di belakangnya.
STY pernah membawa Korea Selatan hingga mengalahkan timnas Panzer, Jerman di Piala Dunia 2018.
Demikian, STY pun berhasil membangkitkan sepakbola Indonesia, hingga terbang setinggi burung Garuda di Piala Asia 2023.
Elaborasi dari semangat kebangkitan antara timnas Korea Selatan dan Indonesia akan semakin mentereng dengan signal positif dari KFA untuk mengajukan diri sebagai tuan rumah.
"Kami memutuskan untuk mengajukan diri menjadi tuan rumah Piala Asia 2023 dengan tujuan berkontribusi pada integrasi, meningkatkan citra internasional Korea, memperluas infrastrukur sepakbola, merevitalisasi ekonomi, serta menjuarai turnamen" Demikian pernyataan dari KFA, seperti yang dilihat penulis melalui lama instagramnya, Rabu (22/6/2022).
Menakar peluang dari permintaan KFA untuk menjadi tuan rumah Piala Asia, tentunya mereka memiliki peluang yang lebih besar, ketimbang kompetitornya. Karena industri sepakbola Korea Selatan sudah modern, termasuk keamanan, infrastruktur sarana dan prasarana, dan lain sebagainya.
Peluang itu pun akan berimbas ke timnas Indonesia. Di mana pasukan STY akan berkesempatan untuk melangkah lebih jauh di Piala Asia 2023.
Ya, meskipun timnas Indonesia dinilai banyak pengamat sepakbola internasional sebagai tim yang berstatus sebagai "Kuda Hitam," tetapi dalam industri sepakbola dunia, tim-tim kecil pun yang nanti mendapatkan 'Dewi Fortune.'
Jadi, hipotesa atau kesimpulan sementara dari penulis adalah, KFA benar-benar sudah membuka peluang bagi perjalanan pasukan Garuda di turnamen tersebut.
Salam olahraga | Instagram: @Suni_Frederikus
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI