Kabar kepergian tiga pemain legenda Real Madrid, Marcelo Vieira, Gareth Bale, dan Isco pasca kemenangan UCL ke-14, ikut meninggalkan kesedihan bagi Madridista.
Pasalnya, suporter Real Madrid sudah sekian lama membangun chemestry dengan ketiga legenda tersebut. Akan tetapi, ketika mereka memutuskan untuk pergi, di situlah ada sejarah. Ya, sejarah akan era atau masa keemasan setiap pemain legenda.Â
Di mana, tak bisa dimungkiri, bahwasannya setiap pemain ada masa jayanya. Begitu pun, setiap pemain bola profesional pasti ada sejarah kelamnya.
Musim lalu, ketiga pemain memang jarang mendapatkan menit bermain bersama pelatih anyar, Carlo Ancelotti. Namun, sang pelatih kharismatik itu tahu bagaimana perkembangan tim Real Madrid.
Visi itulah yang diterapkan oleh sang presiden Florentino Perez. Pemilik klub terkaya Eropa ini, dengan caranya sendiri tahu bagaimana mereformasi ketahanan klub di setiap era.
Hal inilah yang jarang dimiliki klub lain di dunia.
Selain itu, Florentino tidak ingin klub kebanggan Ibukota Spanyol ini terus mengalami masa suram, pasca ditinggal pergi oleh beberapa legenda terdahulu. Sebut saja, sejak Cristiano Ronaldo memilih untuk hengkang ke Juventus, di situlah ada krisis gol.
Beruntung Karim Benzema dkk pun berhasil mengembalikan Madridista ke kandang  Santiago Bernabeu.
Marcelo, Isco, dan Bale Pergi Karena Cinta
Saya akan kembali ke negeri Samba, Brazil. Saya juga tidak akan pernah melawan keputusan klub. Karena saya sangat mencintai klub ini. Saya datang karena cinta, saya pun kembali dengan nuansa cinta.
Demikian cuitan dari Marcelo melalui laman @Realmadrid, seperti yang dilihat penulis, Jumat (3/6/2022).
Isco juga pergi dengan cara yang elegan. Ia memutuskan untuk bertemu dan berpelukan dengan sang presiden Florentino Perez yang telah membesarkan namanya.
Bale pun melakukan hal yang sama. Inilah uniknya pemain legenda, ketika mereka memutuskan untuk pergi. Karena mereka tahu, dalam beberapa dekade ke depan, bisa saja mereka akan dipercayakan pemilik klub untuk tergabung dalam tim pelatih.
Sebagaimana yang dialami oleh Zidane. Zidane di eranya memutuskan untuk pergi, tetapi pada momen yang tepat, ia kembali sebagai pelatih dan berhasil mempersembahkan gelar juara bagi Real Madrid.
Kesimpulannya, kepergian ketiga pemain legenda di atas sebagai peluang untuk regenerasi klub Real Madrid. karena pemain muda memiliki ambisi dan mimpi besar bersama klub Real Madrid.
Adios Marcelo, Iso, dan Bale. #HalaMadrid
Salam olahraga | Instagram; @Suni_Frederikus
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H