Kabar kepergian tiga pemain legenda Real Madrid, Marcelo Vieira, Gareth Bale, dan Isco pasca kemenangan UCL ke-14, ikut meninggalkan kesedihan bagi Madridista.
Pasalnya, suporter Real Madrid sudah sekian lama membangun chemestry dengan ketiga legenda tersebut. Akan tetapi, ketika mereka memutuskan untuk pergi, di situlah ada sejarah. Ya, sejarah akan era atau masa keemasan setiap pemain legenda.Â
Di mana, tak bisa dimungkiri, bahwasannya setiap pemain ada masa jayanya. Begitu pun, setiap pemain bola profesional pasti ada sejarah kelamnya.
Musim lalu, ketiga pemain memang jarang mendapatkan menit bermain bersama pelatih anyar, Carlo Ancelotti. Namun, sang pelatih kharismatik itu tahu bagaimana perkembangan tim Real Madrid.
Visi itulah yang diterapkan oleh sang presiden Florentino Perez. Pemilik klub terkaya Eropa ini, dengan caranya sendiri tahu bagaimana mereformasi ketahanan klub di setiap era.
Hal inilah yang jarang dimiliki klub lain di dunia.
Selain itu, Florentino tidak ingin klub kebanggan Ibukota Spanyol ini terus mengalami masa suram, pasca ditinggal pergi oleh beberapa legenda terdahulu. Sebut saja, sejak Cristiano Ronaldo memilih untuk hengkang ke Juventus, di situlah ada krisis gol.
Beruntung Karim Benzema dkk pun berhasil mengembalikan Madridista ke kandang  Santiago Bernabeu.
Marcelo, Isco, dan Bale Pergi Karena Cinta
Saya akan kembali ke negeri Samba, Brazil. Saya juga tidak akan pernah melawan keputusan klub. Karena saya sangat mencintai klub ini. Saya datang karena cinta, saya pun kembali dengan nuansa cinta.