kemampuan membangun jaringan selama di bangku Kuliah adalah sarana yang tepat dan efektif bagi mahasiswa untuk menuju masa depan yang lebih baik.
Seiring dengan bergulirnya spiral waktu, Kompasiana tidak menutup kemungkinan dengan ratusan bahkan ribuan mahasiswa yang tergabung di platform terbesar se-Asia Pasifik ini.
Kehadiran mahasiswa lintas kampus di Indonesia juga ikut memberikan harapan dan warna tersendiri. Sebagai mahasiswa aktif, saya sangat antusiame dengan wadah yang dibuat oleh Kompasiana sendiri.
Baca Juga: Pantai Teluk Gurita dan Sejumlah Misteri di Pulau Timor, NTT
Namun, sebagian besar dari Kompasianer pasti belum mengenal wadah atau medium yang menurut saya sangat tepat dan efektif dari Kompasiana sendiri.
Untuk itu, yuk kita coba berkenalan dengan Kampusiana.
Secara historisitas, saya kurang tahu dengan pasti, kapan dan dalam kondisi seperti apa Kampusiana hadir dan menyapa mahasiswa dari berbagai Universitas di Indonesia.
Akan tetapi, setelah bergabung dengan grup perpesanan Kampusiana, saya sedikit demi sedikit memahami arah dan tujuan dari wadah tersebut.
Di mana Kampusiana secara tidak langsung ingin membina para mahasiswa yang tergabung di dalam Kompasiana untuk dibekali dengan berbagai pelatihan dasar seputar jurnalistik, pemasaran konten digital, perkembangan media dari konvensional (media lama), media percetakan, dan Multimedia, dan pusat penguatan karakter sebagai seorang bloger di revolusi industri 4.0.
Tujuan dari pelatihan ini adalah dari rumah Kompasiana sendiri akan melahirkan penulis-penulis konten yang visioner, integritas, dan visioner. Selain jujur dengan setiap konten yang dibuat sendiri oleh setiap mahasiswa.
Kampusiana Sebagai Ajang Temu Kangen Sesama Mahasiswa
Sebagai mahasiswa, tentu saja kita semua dihadapkan dengan berbagai rutinitas selama di kampus dengan kegiatan yang kurang lebih sama dari tahun ke tahun. Untuk mengusir rasa kebosanan, kita butuh wadah atau tempat untuk saling mengenal satu dan lainnya.
Mengenal sesama mahasiswa lintas Universitas adalalah investasi yang sangat berharga di masa depan.
Mengapa saya katakan sebagai investasi?Â
Karena kita tidak tahu, apa yang akan terjadi di masa depan. Siapa tahu, dari sekian banyak kenalan kita di rumah Kampusiana, perjalanan kita untuk mencari pekerjaan, kerja sama, dan berbagai progres positif lainnya, setelah wisuda semakin muda dengan koneksi yang sudah dibangun selama menulis di Kompasiana.
Mungkin saat ini, sebagian mahasiswa enggan untuk bergabung dengan Kampusiana, karena bagi mereka tidak ada value atau nilainya. Akan tetapi, kita juga harus memiliki penglihatan atau analisa ke depan.
Karena kesuksesan itu ditentukan oleh relasi, dukungan dari rekan, kerja cerdas, dan kemampuann untuk mencintai budaya lain.
Sejatinya mencintai dan dicintai itu adalah dua hal yang berbeda, tetapi memiliki satu makna yakni memperjuangkan nilai-nilai humanisme.
Selain keuntungan di atas, Kampusiana juga sebagai ajang temu kangen antar mahasiswa yang mungkin saja selama di kampus berbeda Fakultas dan tidak sempat mengenal. Namun, ketika bergabung dengan Kampusiana, kita mulai saling mengenal. Dari situ akan timbul chemistry sebagai pejuang Toga.
Nah, jika sobat kampus yang belum tergabung di Kampusiana, kesempatan masih ada. Caranya cukup muda yakni, silakan tinggalkan komentar di akun ini atau pun langsung pesan via kolom percakapan Kompasiana.
Salam Kampusiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H