Usia Evan pun semakin bertambah, Sementara Ferdian masih sangat muda dengan segala potensi terbaiknya.
Memang tak bisa dimungkiri bahwa peran Evan di klubnya sangat dibutuhkan. Namun, lain cerita di timnas saat ini. Karena sejak STY menangani pasukan Garuda, ia lebih condong pada pemain yang lebih gesit dan mampu menjalankan strateginya.
Hal ini kita bisa lihat bersama dari pergantian pemain di seiap laga timnas. Di mana ketika pemain di lini mana pun tidak mampu menjalankan perannya dengan baik, STY akan dengan cepat menggantikannya.
Baca Juga: Menanti Gocekan Maut dari 2 Bintang Negeri Matahari Terbit Papua
Hal ini baik adanya, terutama bagi para pemain untuk tetap menjaga performa terbaiknya. Karena resiko yang paling tidak diinginkan oleh pemain adalah mereka tidak mau digantikan oleh pemain lagi.
Bukan egois, tapi ketika pemain berada pada level yang lebih tinggi, ia akan semakin gengsi dengan pemain-pemain yang lebih muda dan berpotensi.
Nah, cara terbaik untuk menghindari kekhawatiran tersebut adalah menjaga pola permainan dan tetap menjalankan apa yang diinginkan oleh pelatih STY.
Tujuannya adalah di kubu timnas Indonesia tidak ada lagi bahaya toxic antar pemain demi kejayaan sepak bola tanah air.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H