Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan semakin panik dengan salah satu bek andalan Shin Tae-Yong yang saat ini merumput bersama klub Inggris Ipswich Town, Elkan Baggott. Karena namanya kini juga termasuk dalam list yang akan diturunkan oleh STY saat melakoni FIFA Matchday melawan Timor Leste pada 24 dan 27 Januari 2022.
Di tengah pro dan kontra pemain naturalisasi antara supoter dan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, justru langkah Iriawan 'out of the box.' Karena ia sangat mengharapkan bantuan pemain berpostur tinggi tersebut untuk membantu timnas Indonesia dalam mengantisipasi duel-duel udara.
Baca Juga: Ratu Tisna Memberi Signal Positif untuk STY
Namun, Iriawan terus melakukan komunikasi yang intens bersama petinggi klub Ipswich Town untuk mengikutsertakan Elkan dalam memperkuat timnas Indonesia kontra Timor Leste.
"Kami masih berkomunikasi dengan klubnya. Mudah-mudahan bisa terakomodasi dan Elkan bisa bergabung dengan tim," ujar Iriawan melalui laman @timnasindonesaiinfo, Rabu, 19 Januari 2022.
Masalah Internal PSSI
Ketika kita melihat upaya dari Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan sangat kontras dengan penolakan dari Haruna Soemitro yang merupakan bagian dari PSSI juga.
Lebih lanjut, masalah yang belakangan ini terindus di dalam media berawal dari miskomunikasi di dalam internal PSSI.
Lalu, ketika masalah internal tersebut belum diselesaikan, media sosial merupakan langkah yang tepat untuk menyalurkan ketidakpuasan terhadap kepemimpinan Iriawan.
Baca Juga: Gerakan Feminisme Dimulai dari Lingkungan Keluarga
Seperti yang kita ketahui bahwa Haruna dengan tegas menolak pemain-pemain keturunan di kubu timnas Indonesia.
Namun, hal itu justru menimbulkan masalah yang lebih besar bahkan tekanan pun kini juga dirasakan oleh istri dan anak dari Haruna sendiri.
Tentu saja tekanan itu datang dari netizen yang sebagian besar mengancam kehidupan Haruna dan keluarganya.
Apakah Bergabungnya Elkan akan Menyatukan PSSI, Komite Eksekutif, dan STY?
Jika seandainya Elkan dipastikan untuk ikut memperkuat timnas di FIFA Matchday melawan Timor Leste, masalah segitiga antara Komite Eksekutif, STY, dan PSSI juga belum sepenuhnya diselesaikan.
Karena kita belum tahu bagaimana kehidupan di panggung belakang dari ketiga figur publik atau pun lembaga yang di atas.
Untuk itu, salah satu cara untuk menyatukan perselisihan tersebut adalah meredam ego dan super ego dari masing-masing individu, termasuk para supoter tanah air.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H