Ada (being) ini merujuk pada konsep pemikiran filsuf Martin Heidegger tentang "Sein und Zeit yang berarti; Ada dan Waktu."
Mantan Panglima Muhajidin, Muhammad Ismal Khan ada masa berkuasanya. Selama masa berkuasanya, ia selalu menghidupi pola "aku berpikir, karena aku ada."
Di sini sangat jelas bahwasannya tokoh karismatik itu pernah meninggalkan jejak bagi rakyat Afghanistan dengan jalan revolusioner yakni; ikut menyumbangkan ide sebagai orang terdidik dalam melawan pasukan Uni Sovyet tahun 1979 -1989.
Tentu sebagai pahlawan maupun kaum terdidik, gaya kehidupannya tak jauh berbeda dengan pemikiran Sartre yakni; "Aku berpikir, karena aku ada."
Namun, itu terjadi pada masa lalu. korelasi ini seirama dengan ajaran filsuf Martin Heidegger yakni; Sein und Zeit; Ada dan waktu." Artinya semua ada masanya untuk berkuasa di negara Afghanistan. Termasuk pasukan asing yang selama puluhan tahun berkuasa di negara tersebut.
Kekuasaan piramida Terbalik
Seusai dengan pemberitaan yang saya ikutin di media tanah air, umumnya menyajikan informasi terkait dengan kasus pemerkosaan yang menodai kemanusiaan itu sendiri. Terutama anak gadis Afghanistan.
Namun, sebagai kaum awam yang berada di luar garis kekuasaan, saya hanya berani mengatakan bahwannya Taliban memberontak karena mereka ada.
Seruan itu tentu menuai polemik berkepanjang dalam kehidupan kita. Akan tetapi, bagaimana pun juga, masalah akan tetap ada, sejauh adanya kehidupan.
Kita hanya bisa memberikan solusi. Tapi, kita tidak akan menghentikan kekausaan Taliban. Karena selama 20 tahun, mereka melihat, mengamati dan mengalami sendiri kekerasan di negara tersebut oleh bangsa asing.
Berawal dari perasaan sakit itu, kini mereka merebut kekuasaan dengan cara terpaksa. Mungkin bagi sebagian orang itu salah. Tapi, sejahat-jahatnya Taliban, mereka masih memiliki hati untuk melepaskan diri dari paham ataupun ideologi asing yang sudah berakar kuat dalam kehidupan mereka.
Memang cara pengambilalihan kekuasaan mereka melalui cara paksa. Karena ketika mereka memilih jalur diplomasi, suara mereka tidak akan didengarkan oleh pemimpin negara itu sendiri maupun dunia global. Karena stigmatisasi "jelek" sudah melekat bagi mereka.