Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis || Pegiat Konten Lokal NTT || Blogger Tafenpah.com

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Siber Asia || Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group || Jika berkenan, mampirlah di blog saya Tafenpah.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Apakah Kesuksesan Hanya Ada di Tanah Rantau?

12 Mei 2021   15:37 Diperbarui: 12 Mei 2021   16:24 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Mirisnya, sebagai sesama perantu pun dari budaya tertentu yang kurang mendukung dalam kesuksesan saudaranya. Ketika orang lain mendapatkan secuil kebahagiaan. Mereka mengira orang tersebut sudah lupa daratan. Akibatnya, mereka mulai menghindari bahkan menjelekkan saudaranya.


Kebencian bak virus yang menjangkiti setiap orang. Ibarat kapas yang sudah beterbangan, tiada seorang pun yang berhasil mengumpulkannya kembali.


Untuk itu, mari kita belajar kesuksesan dari Bapak Abraham pendiri ketiga agama Samawi. Bapak Abraham mengikuti petunjuk dari Allah untuk pergi meninggalkan negeri dan tanah kelahirannya menuju tanah terjanji.


Sebelum sampai di tanah terjanji, Bapak Abraham menemui bejiun tantangan. Bahkan anak kandungnya pun hampir saja dikorbankan untuk Allah. Selain itu, ia ditolak di mana-mana.


Akhirnya, keteguhan hati dan iman yang kuat kepada janji Allah. Bapak Abraham sampai juga di tanah terjanji dan meninggal di sana.


Relevansi kisah Bapak Abraham juga sama seperti perjalanan kita di tanah rantau. Terkadang kita dimusuhi, ditolak setiap kali melamar pekerjaan bahkan berselisih dengan saudara kandung sendiri.


Keyakinan akan hari esok yang lebih baik dan kepercayaan kepada janji Tuhan dalam hidup kita, niscaya kita pun pasti menemukan akar kesuksesan kita.


Salam anak rantau.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun