Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis || Pegiat Konten Lokal NTT || Blogger Tafenpah.com

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Siber Asia || Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group || Jika berkenan, mampirlah di blog saya Tafenpah.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tensi Tinggi Kembali Terjadi antara Moskow dan Ukraina

9 April 2021   08:56 Diperbarui: 9 April 2021   09:14 625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Militer Rusia di perbatsan Timur Ukraina. Foto dari Newssetup.contan.co.id


Bentrokan kelompok separatis dan pasukan Ukraina kemarin memakan korban. Salah satu pasukan Ukraina meninggal. Dan menambah korban dari pasukan Ukraina menjadi 25 orang tahun ini. Dan pasukan pemberontak juga kehilangan 1 orang.

Jerman dan Amerika sangat prihatin dengan ketegangan yang terjadi di Timur Ukraina. Kemarin, Kanselir Merkel berbicara dengan Putin untuk mengurangi ketegangan di daerah itu.

Dalam situasi yang sama, presiden Putin menuduh Ukraina mengobarkan situasi di Timur. Makin parah, bila saling melempar kesalahan antar pemimpin. Akibatnya, warga sipil yang tidak tenang dalam menjalankan aktivitasnya.

Pemicu lain dari ketegangan di Donbaas Ukraina Timur

Moskow menuduh pasukan Ukraina membantai penduduk Rusia yang ada di Donbass. Seperti pembantaian delapan ribuan pria muslim tahun 1995 oleh pasukan Serbia Boznia yang disebut Srebrenica. Jika seperti yang dikatakan oleh presiden kami, ada Srebrenica di Donbass, dan kami harus membantu." (bbc.com).

Sesama kita yang saat ini berada di daerah konflik juga butuh keamanan. Mereka butuh dukungan Internasional untuk membantu meredakan konflik kepentingan antara Rusia, NATO dan Amerika.

Masalah yang terjadi di sana, bukan masalah regional saja, melainkan ini menyangkut keamanan internasional. Bukan tidak mungkin ke depan, NATO dan Amerika makin menekan Rusia, lalu Rusia semakin nekat untuk melancarkan agresi militer di Ukraina dan menyebabkan perang dunia ketiga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun