Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis || Pegiat Konten Lokal NTT || Blogger Tafenpah.com

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Siber Asia || Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group || Jika berkenan, mampirlah di blog saya Tafenpah.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tensi Tinggi Kembali Terjadi antara Moskow dan Ukraina

9 April 2021   08:56 Diperbarui: 9 April 2021   09:14 625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Agresi militer Rusia di perbatasan Timur Ukraina. Foto dari Dunia.Rmol.id

Intervensi atau campur tangan yang berlebihan dalam urusan politik, ekonomi, sosial dan budaya oleh suatu bangsa terhadap bangsa lain, berakibat pada bentrokan yang sangat berkepanjangan.

Baca juga : Rusia Naik Pitam, Gegara Bantuan Pasukan NATO ke Ukraina


Moskow dan Ukraina kembali bersih tegang di semenanjung Timur Ukraina. Bahkan kemarin Moskow menambah pasukan di perbatasan Ukraina. Anehnya, pihak Moskow mengultimatum atau memperingatin Ukraina bahwa itu bukan ancaman, melainkan keamanan di perbatasan.

Militer Rusia di perbatsan Timur Ukraina. Foto dari Newssetup.contan.co.id
Militer Rusia di perbatsan Timur Ukraina. Foto dari Newssetup.contan.co.id
Gegara intervensi Moskow yang berlebihan kepada Ukraina, seorang pejabat tinggi di Rusia juga memperingatin Putin, bahwasaannya intervensi yang berlebihan akan berdampak pada perpecahan kelompok separatis yang didukung Rusia.

Memang secara ikatan emosional, sosial, budaya dan ekonomi, Rusia tak salah, karena memperjuangkan warganya di Donbass yang berbahasa Rusia.

Masalah sosial dan budaya memang sangat riskan dalam dunia kehidupan berbangsa. Peristiwa ini terlintas mengingatkan kita akan kejadian negara kita dengan Timor Leste yang merupakan eks provinsi ke-27 sewaktu masih berada di wilayah NKRI.

Di mana, pemerintah kita ingin merangkul saudara-saudara kita yang berada di Timor Leste. Karena budaya dan bahasa sama. Tapi, di saat yang bersamaan, Portugal apalagi Australia yang mati-matian memperjuangkan kemerdekaan Timor Leste. Ya, karena Australia hanya mengincar kekayaan minyak bumi yang berada di laut Timor Leste.

Sama halnya dengan NATO dan Amerika yang memandang Rusia sebagai pengganggu di semenanjung Timur perbatasan antara Rusia dan Ukraina. Rusia, NATO dan Amerika sama-sama memiliki kepentingan masing-masing di negara Ukraina.

Kemarin presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengunjungi pasukan Ukraina di daerah konflik. Kehadiran presiden Zelensky sangat tepat untuk meredakan ketegangan di Timur Ukraina, antara kelompok separatis yang di bantu Rusia dan pasukan Ukraina.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky berkunjung ke markas pasukannya di Donbass. Foto dari bbc.com.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky berkunjung ke markas pasukannya di Donbass. Foto dari bbc.com.


Bentrokan kelompok separatis dan pasukan Ukraina kemarin memakan korban. Salah satu pasukan Ukraina meninggal. Dan menambah korban dari pasukan Ukraina menjadi 25 orang tahun ini. Dan pasukan pemberontak juga kehilangan 1 orang.

Jerman dan Amerika sangat prihatin dengan ketegangan yang terjadi di Timur Ukraina. Kemarin, Kanselir Merkel berbicara dengan Putin untuk mengurangi ketegangan di daerah itu.

Dalam situasi yang sama, presiden Putin menuduh Ukraina mengobarkan situasi di Timur. Makin parah, bila saling melempar kesalahan antar pemimpin. Akibatnya, warga sipil yang tidak tenang dalam menjalankan aktivitasnya.

Pemicu lain dari ketegangan di Donbaas Ukraina Timur

Moskow menuduh pasukan Ukraina membantai penduduk Rusia yang ada di Donbass. Seperti pembantaian delapan ribuan pria muslim tahun 1995 oleh pasukan Serbia Boznia yang disebut Srebrenica. Jika seperti yang dikatakan oleh presiden kami, ada Srebrenica di Donbass, dan kami harus membantu." (bbc.com).

Sesama kita yang saat ini berada di daerah konflik juga butuh keamanan. Mereka butuh dukungan Internasional untuk membantu meredakan konflik kepentingan antara Rusia, NATO dan Amerika.

Masalah yang terjadi di sana, bukan masalah regional saja, melainkan ini menyangkut keamanan internasional. Bukan tidak mungkin ke depan, NATO dan Amerika makin menekan Rusia, lalu Rusia semakin nekat untuk melancarkan agresi militer di Ukraina dan menyebabkan perang dunia ketiga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun