Menaruh harapan yang lebih kepada manusia boleh saja, tapi harus realistis. Karena kebiasaan atau mood kita selalu berubah-ubah seiring dengan stimulus atau rangsangan dari lingkungan sekitar.
Kini, satu persatu pengikut setia mulai menghilang. Seolah-oleh mereka tak dianggap lagi oleh penguasa milenial. Apalagi milenial fresh graduate.
Menarik apa yang dikatakan oleh Daeng KP bahwa "kaka fred, kita menulis untuk memuaskan dahaga penguasa bukan untuk diri kita." Seketika ambyar sudah harapanku. Ow ternyata selama ini saya adalah pribadi yang menulis hanya untuk dinikmatin oleh diri sendiri.
Seutas tali kembali mengikat diriku, seakan-akan diriku kini hanya seorang diri. Termenung di bawah pohon tomat, asalkan bibit-bibit tomat mekar setiap saat, tatkala ada durasi waktu untuk kembali bersua dengan sang penguasa.
Bila ingin keluar dari zona nyaman, update adalah jalan terbaik di zaman digital. Beberapa tahun depan kita akan memasuki revolusi industri 5.0, sementara kita masih terjebak dengan revolusi industri 4.0.
Mari menebar kasih dengan dunia pena. Ukirlah setiap kisah hidupmu dan tersenyumlah kepada semua orang tanpa memandang dari mana latar belakangnya.
Salam Bhineka Tunggal Ika.