Itulah kelebihan, tatkala kita menimba ilmu Jurnalistik di Arkademi. Tapi, sehebat apapun materi yang kita dapatkan, bila tak dikembangkan dan kemauan untuk terus mencari tahu, semua pengorbanan waktu akan menjadi sia-sia.
Ya, sebagai alumni dari Arkademi, saya pun selalu belajar dan menerapkan ilmu yang saya dapatkan dari Kang Pepih Nugraha. Meskipun setiap artikel saya tak selalu masuk artikel utama, minimal masuk pilihan saja, saya sudah merasa bangga. Hehehe.
Orang yang sudah lama berkecimpung di dunia Jurnalistik pun masih terus belajar. Apalagi saya yang baru 6 bulan sebagai Alumni dari Arkademi. Perjuangan untuk belajar hal apa saja harus digaungkan dalam keseharianku.
6 bulan yang lalu saya menjadi mantan dari Arkademi. Selepas menimba ilmu Jurnalistik di Arkademi, saya memutuskan untuk menulis di Kompasiana. Dan ternyata, apa yang saya dapatkan dari Arkademi sangat membantu, tatkala mengulik setiap aksara di rumah Kompasiana.
Kisah perjumpaan dan belajar bersama Kang Pepih Nugraha turut membuka pintu bagi saya untuk menekuni dunia Jurnalistik. Walaupun hanya sebatas hobi. Tapi, setidaknya, saya sudah mencicipi ilmu yang saya dapatkan di Arkademi dalam karya-karya saya.
Bahkan melalui pelatihan Jurnalistik di Arkademi, saya sudah berhasil memiliki buku solo "Superego dan jejak Aksara."
Terakhir, ilmu yang kita dapatkan dari manapun itu hanya sebatas pemantik kreativitas kita. Senada kita tamatan dari Universitas ternama di belahan dunia manapun, semua itu akan kembali pada kemauan kita untuk mengembangkannya.
Terima kasih Arkademi. Berkat Arkademi, kini saya bisa menulis di Kompasiana. Orangtua saya juga bangga, tatkala membaca setiap artikel saya.
Salam literasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H