Selain itu, kerinduan mahasiswa untuk mengembangkan aspek 'Psikomotorik-nya". Psikomotorik atau istilah kami lulusan SMA adalah kesempatan untuk bertatap muka dengan teman-teman seangkatan (Reunian).
2. Kurang Afdal bila Hanya Mengakses Materi Lewat Online
Terlepas dari akses materi yang lebih mudah, tapi tak menutup kemungkinan bahwa ada kesulitan yang dihadapi oleh mahasiswa. Di mana, belajar tanpa mentor. Rasanya kurang afdal kan?
Selain itu, pembelajaran kurang efektif. Suasana belajar bersama di ruang kuliah lebih menyenangkan, daripada belajar sendiri di dalam kamar.
Karena godaan belajar online adalah adanya tendensi atau kecenderungan untuk menonton You Tobe, bermain media sosial, games dll.
3. Mahasiswa Merindukan Tambatan Hatinya
Siapa sih yang enggak mau bertemu dengan tambatan hatinya, setelah sekian lama berada di pengasingan? Konotasi "pengasingan" di sini adalah adanya jarak pemisah mahasiswa dengan pacarnya. Terutama sistem pembelajar Online (Digital). Ya, karena Virus Pandemi belum berakhir.
Pembelajaran konvensional (Offline) sangat menyenangkan, bila setiap hari bertemu dengan pujaan hati. Karena adrenalin untuk tampil menjadi yang terbaik dihadapan pujaan hati adalah yang terpenting. Dan jauh lebih penting adalah semangat belajar dan mencari ilmu pengetahuan.
Nah, tips di bawah boleh dicoba untuk melatih kadar mentalitas "survival"
1. Kita Yang Menentukan Masa Depan, Bukan Dosen!
Masa depan berada di dalam tangan kita. Apa pun yang akan terjadi dengan kita, itulah usaha dan perjuangan kita. Dosen hanya sebatas sahabat, mentor, rekan untuk mentransfer ilmu pengetahuan. Selebihnya kita sendiri yang harus pandai untuk mengembangkan apa yang kita dapatkan dari Dosen.