Sebab jiwa mereka sedari kecil sudah diajarkan untuk melihat dan menilai dunia di luar mereka sangat tidak berperikemanusiaan. Motifnya adalah jiwa mereka sering melihat dunia luar taktha sophia dipenuhi dengan kekerasan. Padahal sejatinya, jiwa merekalah yang salah menafsir dunia kecil di luar taktha sophia.
Setelah melalui proses peziaran di dalam istana bijak, sophia diutus oleh para bijak untuk kembali ke takthanya. Kini, sophia telah mengajarkan sentuhan -- sentuhan budaya nusantara bagi seisi jiwa yang menghuni takthanya. T
angisan jiwa -- jiwa yang malang pun diubah oleh sophia dengan kegembiraan akan budaya nusantara yang tiada taranya di dunia alam semesta ini. Alam semesta nusantara pun ikut bergembira bersama mereka dalam membangun bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik.
Akhirnya, kebijaksanaan tidak tergantung pada taraf usia manusia. Kebijaksanaan pun tidak dimiliki oleh mereka yang berjiwa senofobia. Tetapi kebijaksanaan hanyalah dimiliki oleh orang -- orang yang mau belajar dan menerima budaya orang lain. Terima kasih alam Nusantara. Terima kasih budayaku. Terima kasih Indonesiaku.