Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Content Creator Tafenpah

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Siber Asia || Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Istana Sophia

4 November 2020   06:04 Diperbarui: 4 November 2020   06:11 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika matahari mulai memancarkan tanda -- tanda kehidupan di ufuk Timur, jiwa Sophia kembali bergetar kencang. Seakan -- akan jiwanya sudah menemukan makna kebenaran dari tangisan jiwanya. Karena sang cakrawala telah membuka pintu hatinya untuk terus mencari makna kebenaran yang sesungguhnya.

 Sembari menikmati keindahan lain dari Sang Pemberi kehidupan ini. Jiwa sophia pun dimanjakan dengan tarian ikan lumba -- lumba yang selalu mengiringi peziarahannya dalam mencari makna tangisan jiwa -- jiwa yang berada di dalam takthanya sendiri.

Sophia nama yang selalu menggetarkan jiwa -- jiwa yang berada di sekitarnya. Karena jiwa Sophia selalu didukung oleh alam semesta untuk mencari kebenaran dari tangisan jiwa -- jiwa yang berada di sekitar takthanya. 

Taktha Sophia, jika dikelola dengan baik, akan memberikan kehidupan yang layak bagi seantero jiwa yang menghuni takthanya. Karena takthanya merupakan taktha yang tiada taranya di alam semesta ini. 

Taktha Sophia diberikan oleh Sang Pemberi Kehidupan ini sebagai kado yang terindah untuk seisi jiwa yang menghuni taktha tersebut. Namun, sayangnya taktha Sophia sampai detik ini pun masih ada tangisan bagi jiwa -- jiwa yang menghuninya. 

Oh........ betapa malangnya jiwa -- jiwa yang menghuni taktha Sophia. Apa yang terjadi dengan jiwa -- jiwa yang berada di dalamnya? Entahlah tiada seorang pun yang mengetahuinya dengan pasti.

Tanpa terasa sophia sudah mendekati batas keindahan samudera lautan. Kini, sophia melanjutkan perjalanannya ke salah satu tembok kecil yang di dalamnya terdapat jiwa -- jiwa yang sangat menjunjung tinggi nilai kebenaran. 

Kebenaran merupakan satu hal yang sangat dijiwai oleh seisi jiwa yang berada di dalamnya. Ketika, matahari mulai ditelan oleh alam semesta di ufuk barat, sophia melangkah masuk ke dalam tembok kecil itu dengan perasaan senang.

Sophia merasa senang karena ia akan menjadi salah satu murid dari sekumpulan jiwa -- jiwa kebenaran yang membentengi tembok kecil itu. Tembok kecil itu bagaikan surga kecil yang jatuh dari langit di antara para pejuang keadilan dan kebenaran.

Ketika sinar mentari mulai menerangi alam semesta dan segala isinya, sophia kembali disadarkan oleh sapaan manja dari salah satu petinggi tembok kecil itu.

"Hai.......sophia sang pencari kebenaran dan keadilan, bangunlah! wahai jiwamu yang haus akan kebenaran, pergilah ke istana itu untuk menggali lebih dalam lagi tentang makna kebenaran". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun