Alhasil, kami menciptakan sejarah, lalu kami menuliskannya supaya esok kami menceritakannya kepada anak cucu bahwa menjadi anak pertama itu adalah sebuah penderitaan.
Derita anak pertama adalah bagaimana mendewasakan pikiran, perkataan dan tanggung jawab untuk keluarga. Roda kehidupan akan terhenti, bila setiap anak pertama tak berani mengambil resiko untuk menyelamatkan keluarganya. Anak pertama sebagai tulang punggung ekonomi keluarga akan rela bekerja apa pun untuk kebahagiaan keluarganya. Bila anda tidak percaya, silakan sharing dengan setiap anak pertama yang ada di lingkungan sekitarmu.
Akhir kata, anda yang menjadi anak kedua, ketiga dst, silakan berterima kasih kepada anak pertama yang telah mengorbankan masa depan dan kebahagiaan usia mudanya untuk terus menebarkan kasih dan cintanya kepada anda.
Anak pertama, jangan menyerah karena cinta. Berjuanglah untuk terus mencintai keluargamu. Dan ringankan bebanmu dengan berbagi kisah dalam sejarah pahatan setiap kata dalam tinta kehidupan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H