Di hari raya Idul Fitri, para kerabat, keluarga dan teman berkumpul untuk makan dan saling memaafkan. Salah satu fenomena umum yang terlihat pada perayaan Idul Fitri di Indonesia, Malaysia dan Singapura adalah tradisi pembagian uang dalam amplop kepada anggota keluarga yang masih muda atau belum menikah.
Angpao Lebaran (Bahasa Melayu: Amplop Hijau) adalah tradisi lebaran yang diadaptasi dari tradisi etnis Tionghoa. Pada perayaan Tahun Baru Imlek atau Sincia / Konyien, masyarakat Tionghoa biasanya sering memberikan uang tunai dalam bentuk Amplop Merah (Bahasa Hokkien: Angpao; Bahasa Mandarin: Hongbao) kepada kerabat yang belum menikah. Sedangkan jika ada kerabat yang meninggal dunia, uang bela sungkawa diberikan dalam bentuk amplop putih (Bahasa Hokkien: Pekpao, Bahasa Mandarin: Baibao).
Tradisi ini kemudian diserap ke dalam tradisi Muslim di Indonesia, Malaysia dan Singapura yang dimulai oleh orang Tionghoa yang masuk agama Islam melalui muallaf. Lambat laun, Muslim non-Tionghoa juga mengikuti kebiasaan memberi uang kepada anak-anak, keponakan atau sanak saudara pada hari raya Idul Fitri. Jika dalam adat Tionghoa, anak-anak kecil akan melakukan soja kepada generasi yang lebih tua sambil mengucapkan Ang Pao Na Lai, anak-anak dalam keluarga muslim akan mencium tangan keluarga yang lebih tua kemudian akan diberikan sebuah amplop berisi uang.
Bedanya, amplop yang digunakan umumnya berwarna hijau, putih bahkan memiliki warna dan desain yang beragam. Oleh karena itu, Sebutan Angpao Lebaran dan THR adalah istilah yang sering digunakan di Indonesia (karena tidak ada persyaratan mengenai jenis amplop yang digunakan), sedangkan orang Malaysia dan Singapura lebih mengenal istilah "Amplop Hijau" karena warna amplop yang mereka gunakan untuk membungkus uang tunai saat Hari Raya dan juga membedakannya dengan istilah "Duit Raya" (THR versi Malaysia dan Singapura).
Penulis : Doni Dwi Putera
Editor : Fredric Chia
SUMBER :
- Aryani, Dewi Isma, Tradisi Angpaw di Indonesia, dalam Prosiding "Akulturasi dalam PelestarianBudaya Indonesia", Universitas Kristen Maranatha, 18 Februari 2011.
- Destyanisa Tazkiyah. 'Adaptasi Tradisi Angpau Saat Hari Raya Lebaran di Purwokerto. Perspektif Teori Agil Talcott Parsons'. Jurnal Cakrawala Mandarin. Vol 6, No 1 (2022) > Tazkiyah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H