Triad tentu saja sering kalian dengar entah dari berbagai film atau cerita-cerita Hong Kong. Namun, tidak semua orang tahu apa arti sesungguhnya Triad, dan seberapa besar pengaruh dari Triad itu sendiri.
Mengetahui lebih dalam tentang Triad, gangster Hong Kong yang masih tabu dibicarakan dan sangat ditakuti oleh sebagian besar masyarakat etnis Tionghoa. Awalnya bukan sebagai kelompok kriminal, tapi aslinya kelompok ini dapat disebut sebagai sekelompok pendekar yang memberontak membela rakyat kecil untuk melawan kekuasaan Dinasti Qing (Manchu).
Sekelompok gangster yang bernama Triad atau dikenal sebagai Tian Di Hui atau Sam Hap Wui, baru dikenal di era modern sebagai gerombolan organisasi kriminal etnis Tionghoa yang berbasis di Hong Kong, Makau, Tiongkok Daratan (Mainland China), dan di negara-negara dengan populasi etnis Tionghoa yang besar seperti Malaysia, Singapura, Taiwan, Amerika Serikat, Inggris dan Kanada.
Sebenarnya hal ini bermula sebelum pergeseran status ini terjadi dimana kelompok yang nama aslinya adalah Tian Di Hui (Perserikatan Langit dan Bumi), suatu Gerakan bawah tanah di Tiongkok yang lebih dikenal sebagai kelompok kriminal. Sebenarnya kelompok ini sudah ada yaitu sejak pertengahan hingga akhir kekuasaan Dinasti Qing di Tiongkok Daratan.
Pemerintahan kekaisaran Dinasti Qing di Tiongkok daratan yang pada akhirnya menjadikan rakyatnya bosan dengan kekuasaan Monarki terutama terhadap Dinasti Qing atau lebih sering disebut sebagai Dinasti Manchu, banyak melahirkan kelompok sekte-sekte pemberontakan.Â
Tidak jelas kekuatan ini (Triad) dibentuk atau didirikan oleh siapa awalnya karena memang kelompok ini bersifat gerakan rahasia.
Indikasi Keterlibatan Shaolin dalam terbentuknya Tian Di Hui
Sejarahwan barat pernah mensinyalir bahwa berdirinya kelompok ini ada indikasi dibantu oleh kelompok beberapa biarawan Shaolin yang bergabung dengan pemberontak untuk melawan kekuasaan kekaisaran Qing yang saat itu Dinasti Qing berada dalam pemerintahan Kaisar Kang Xi.
Pemberontakan para biarawan Shaolin ini terjadi karena awalnya Shaolin sempat membantu pemerintahan Qing untuk memadamkan pemberontakan Tibet, namun akhirnya pemerintahan Dinasti Qing malah juga menuduh para Biarawan Shaolin juga sebagai pemberontak, banyak kuil Shaolin dihancurkan, hal ini membuat para biarawan Shaolin tersebut marah dan berbalik melawan Dinasti Qing.Â
Ditambah juga dengan penindasan rezim Qing yang memaksa rakyat Tiongkok suku-suku Han untuk memelihara budaya Tradisional Qing, seperti contohnya kepala setengah botak dengan model rambut buntut kepang di bagian belakang kepala yang dikenal dengan "Tau Chang".Â
Triad memiliki pemikiran yang sangat revolusioner dengan pemikirannya yang anti Qing atau Manchu. Tujuan pembentukan Triad pada misi utamanya adalah "Fan Qing Fu Ming" sebuah slogan yang menyerukan perlawanan kepada Dinasti Qing untuk mengembalikan kejayaan Dinasti Ming.Â
Karena Qing adalah bangsa Manchu (luar Tiongkok) yang dianggap merebut kekuasaan Dinasti Ming yang adalah bangsa Han (yang dianggap bangsa asli tanah Tiongkok Daratan).
Relasi Triad dengan Partai Kuomintang
Dr. Sun Yat Sen pemimpin Kuomintang, Partai Nasionalis Tiongkok yang didirikan pada tahun 1894 memiliki hubungan dekat dengan Triad. Dr. Sun memiliki kolega para anggota Triad saat masih muda dan memiliki pemikiran revolusioner yang anti-Manchu.Â
Melalui relasi inilah Dr. Sun Yat Sen dan anggota Triad bergerak bersama-sama dengan kelompok Partai Nasionalis Kuomintang untuk menggulingkan pemerintahan monarki kekaisaran Dinasti Qing.
Ketika gerakan Revolusi Nasionalis berhasil menggulingkan kekuasaan Kekaisaran Dinasti Qing dan Dr. Sun Yat Sen menjadi Presiden dan hingga kekuasaan Jendral Chiang Kai Shek menggantikan Dr. Sun Yat Sen sebagai presiden Republik Tiongkok, maka kelompok Triad mendapatkan fasilitas dari pemerintahan partai Nasionalis Kuomintang.Â
Dan pengaruh kekuasaan Triad menjadi sangat kuat dan menjadi akar korupsi di tubuh Partai Nasionalis Kuomintang. Pada masa kejayaan Kuomintang, Triad bekerja sama membagi hasil dengan kepolisian Tiongkok dalam setiap kegiatannya.Â
Triad yang pada awalnya adalah kelompok revolusioner kini menjadi kelompok semi-kriminal yang dilindungi oleh aparatur negara oleh karena sistem yang sangat korup dalam tubuh Kuomintang.
Pasca perang saudara di Tiongkok pada tahun 1949, partai Komunis mengambil alih pemerintah Tiongkok dan menerapkan pengawasan ketat. Hal ini mengakibatkan para anggota Triad menyingkir ke daerah selatan salah satunya Hong Kong, guna melanjutkan kegiatan.Â
Hal inilah yang menyebabkan Triad frustasi karena kehilangan fasilitas dan perlahan murni membuatnya menjadi organisasi kriminal bawah tanah yang lebih berbahaya.
Sisa-sisa pengikut Triad yang tetap ada dan memiliki kekuatan serta memiliki relasi kuat dengan Kuomintang adalah kelompok Serikat Bambu atau "Bamboo Union", yang isinya terdiri dari bekas anggota kader Kuomintang yang kabur dari Tiongkok Daratan ke Taiwan ketika komunis berkuasa dan berhasil menyingkirkan kekuatan Kuomintang yang saat itu berada dibawah kekuasaan Jenderal Chiang Kai Shek yang telah kalah melawan kekuatan komunis Mao Zedong yang menggantikan pemerintahan "Republik Tiongkok" (Nasionalis) menjadi "Republik Rakyat Tiongkok" (Komunis).
Penghormatan Triad Terhadap Altar dengan Rupang Bodhisattva Panglima Guan Yu, Perwira klasik Tiongkok dari negeri Shu-Han dalam Sejarah dan Roman Tiga Negara.
Para anggota Triad juga dikenal melakukan tradisi penghormatan terhadap Guan Yu, seorang perwira negeri Shu-Han di era Roman Tiga Negara (Sam Kok). Hal ini menunjukkan simbolik kesetiaan dan persaudaraan para anggota Triad, karena dalam kisah hidup Guan Yu, beliau dikenal sebagai seorang perwira yang rela mati dan menolak berkonsolidasi dengan tawaran lawan.
Namun hal ini harus dipandang secara bijaksana, karena Guan Yu tidaklah identik dengan sesembahan para pelaku kriminal, apalagi diidentikkan sebagai "Dewa pelindungnya pelaku Kriminal".
Guan Yu yang berkarakter loyal sebenarnya adalah figur kesetiaan dan keberanian, bahkan juga figur keadilan yang juga dihormati oleh para aparatur negara di Hong Kong, dan juga rupangnya kerap dijumpai di kantor-kantor polisi di Hong Kong.
Maka para anggota Triad hanya mengambil karakter 'Setia dan Pemberani' dari figur sang Bodhisattva Guan Yu yang sangat dihormati dalam pandangan Tridharma.
Penulis : Rangga Seth | Editor : Fredric Chia
REFRENSI 1Â 2Â 3Â 4Â 5Â 6Â 7Â 8Â 9
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H