Mohon tunggu...
Fredi Yusuf
Fredi Yusuf Mohon Tunggu... Insinyur - ide itu sering kali datang tiba-tiba dan tanpa diduga

selalu bingung kalo ditanya, "aslinya orang mana?".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ketika Punk Rock Star Terkena Covid-19

16 April 2021   14:09 Diperbarui: 16 April 2021   14:34 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aku dan Mamang Itu, kala itu di sebuah studo musik

"Mmm... ambo pernah tanyo ke kawan yang keno covid. Seperti apo rasonyo? mano yang lebih merasai antara keno covid atau keno malaria?. Apa jawabnya. 'Jauh... waktu keno malaria, kepala sakit, pusing raso melayang-layang, perut mual, muntah-muntah, menggigil hebat, pokoknya tubuh ini terasa jungkir balik balik dibuatnya. Tapi waktu keno covid ni, hanya sedikit demam dan batuk ringan' itu keceknya. Tapi memang kawan itu masih mudo, dan fisiknya mungkin kuat. Tapi mungkin kejadiannyo akan bebeda kalau keno di orang tuo."

"Kau pernah dengar berita siswa pendidikan polisi, dan ado jugo pendidikan tentara yang keno covid. Ketika diswab rombongan tu memang postif, tapi rombongan tu secara fisik dak merasokan apo-apo" lanjutku.

"Mungkin virusnyo takut nengok tobo tu kekar-kekar" timpalnya.

"Bisa jadi. Tapi intinya, secara fisik orang tu sangat sehat, karena makan dan olahraganya teratur, sehinggonyo imun dibadannyopun kuat. Jadi ketiko virus tu menyerang, dak ado teraso apo-apo. Nah, itu jugo yang diharapkan kek kau. Badan kau tegap, gagah. Padek maen bola macam Shevchenko, walaupun kelasnya cuma di Pantai Panjang. Wajah mirip artis. Mirip Gugum Project Pop. Mungkin adolah demam dikit, batuk dikit. Tapi dengan jiwa punk kau yang ingin selau berontak, harapannya, kalaupun virus tu masuk, dak akan memberi efek berarti terhadap badan kau" aku mencoba memberikannya semangat.

"Terus bro, kecek orang, perasaan bahagia dan semangat yang tinggi bisa mempercepat proses penyembuhan. Jadi tetaplah semangat, jadikan moment di ruang isolasi ni jadi moment yang membuat kau produktif, bawa kertas dan pena yang banyak. Tulislah puisi, lagu, cerpen atau atau apapun, surat cinta untuk mantan pun boleh. Kau kan pernah declare, kalau urasan kimia tanah, biologi tanah dan sejenisnya kau memang dak tetarik, tapi kalau urusan seni, urusan music kau jenius" lanjutku.

Aku teringat waktu di Kampus dulu, Mamang Itu sering mendeklarasikan diri untuk urusan music lebih jenius dari Ahmad Dhani. "Ahmad Dhani bisa produktif menciptakan lagu karena punya studio megah untuk berbagai eksperimennya. Sedangkan ambo bisa membuat lagu dengan perangkat seadanya, bahkan dengan gitar rusak yang hanya memiliki dua senar, banyak lagu yang bisa ambo ciptakan. Jadi ambo lebih jenius dari Ahmad Dhani" itu katanya waktu itu.

"Iyolah bro, suaro ngaji di Masjid sudah terdengar. Bentar lagi waktunya berbuka. Tempat ambo mungkin lebih cepat sekitar 10 menit dari tempat kau" suara ngaji memang mulai terdengar dari Masjid dekat rumahku

"Oke bro, selamat berbuka. Mungkin ambo akan mengganggu kau lagi, kalau ambo suntuk disiko"

"Siap bro, aman itu. Tetap semangat. Buatlah lagu yang banyak untuk kita mainkan suatu hari nanti. Cepat sembuh ya"

"Oke Sip... Assalamu'alaikum" Mamang itu mengakhiri percakapan kami.

-o0o-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun