Mohon tunggu...
Fredi Yusuf
Fredi Yusuf Mohon Tunggu... Insinyur - ide itu sering kali datang tiba-tiba dan tanpa diduga

selalu bingung kalo ditanya, "aslinya orang mana?".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ketika Punk Rock Star Terkena Covid-19

16 April 2021   14:09 Diperbarui: 16 April 2021   14:34 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aku dan Mamang Itu, kala itu di sebuah studo musik

"Makonyo, ambo butuh kawan. Kawan ngobrol untuk berbagi cerita, dan mungkin selama ambo diisolasi ni, ambo bakal banyak mengganggu kau untuk sekedar berbagi cerita" lanjutnya lagi.

Mmm... sepertinya Mamang Itu serius dan butuh curhat. Biasanya, sekali-kali nelpon, Mamang Itu cuma ngajak bercanda dan bernostalgia tentang masa lalu yang lucu-lucu.

"Kau keno dari mano?" aku pun mulai bicara serius.

"Waktu itu adik ipar ambo demam dan batuk. Setelah diswab, ternyato dio positif covid. Kami pun serumah-rumah, mulai dari ambo, bini ambo, anak, sampai mertuo di swab jugo. Hasilnya, yang positif cuma ambo, yang lain alhamdulillah negatif" tuturnya.

"Mmm... berarti kau lemah" kalimat candaan itu hanya tertahan di dalam hati.

Bagaimanapun aku pernah diposisi itu. Tinggal di tempat isolasi gara-gara kontak erat dengan kawan yang ternyata postif covid. Secara fisik aku baik-baik saja, karena setiap hari mendapat asupan makanan bergizi, minum vitamin dan rutin berolah raga. Tapi mentalku sempat kena. Gara-garanya setelah dirapid test, dari 10 orang kawan yang kontak erat, cuma aku yang dinyatakan reaktif. Akibat hasil rapid test itu, kawan-kawanku, dan aku sendiri, mulai menjaga jarak. Tapi Alhamdulillah setelah dilakukan swab PCR, yang waktu itu harus menunggu hasilnya berhari-hari, hasil swabnya dinyatakan negative.

"Macam mano kondisi kau kini? Pasang inpus jugo kah?" tanyaku.

"Awalnya demam dan batuk, sempat dipasang inpus, karno katonya itu prosedur, dan katonyo ambo butuh hasupan makanan dan gizi melalui inpus. Tapi jiwa Punk ambo berontak, ambo suruh perawat untuk melepas impusnya. Ambo kecek ke tobo tu, 'kalau saya diinpus, saya akan tambah sakit, karena saya jadi merasa terpenjara. Lepaskanlah, niscaya aku akan baik-baik saja dan cepat sembuh'. Ternyata kemampuan diplomasi yang ambo miliki, mampu mempengaruhi tobo tu untuk melepas inpusnya."

"Waktu diinpus tu ambo teringat Greenday, ingat video klip Basket Case, ambo ngeraso jadi B.J. Amstrong" lanjutnya.

Mmm... Kalau Mamang Itu sudah mengeluarkan beberapa kata kunci seperti punk, greenday, dan B. J. Amstrong, sepertinya Mamang Itu mulai membaik. Syukurlah.

"Memang ketika kawan kau keno covid apo yang dio rasokan?" Mamang Itu balik bertanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun