Mohon tunggu...
Fredi Yusuf
Fredi Yusuf Mohon Tunggu... Insinyur - ide itu sering kali datang tiba-tiba dan tanpa diduga

selalu bingung kalo ditanya, "aslinya orang mana?".

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Mengintip Manuver Chevy Spin di Medan Offroad

4 Februari 2019   12:17 Diperbarui: 4 Februari 2019   12:41 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 "Posisi transmisi digigi rendah, tahan gas tetap stabil, pelan-pelan saja, yang penting kendaraan tetap melaju, dan ban tak lari keluar jalur" ujar salah satu suara di radio.

"Untuk yang pake mobil matic, pindahkan transmisi diposisi M, supaya bisa tetap digigi rendah dan tak meluncur karena gigi otomatis naik" ujar suara lainnya di radio.

Pada awalnya semua masih aman dan terkendali, karena sekalipun dalam kondisi licin tetapi topografi jalan masih dalam posisi datar, sehingga iring-iringan rangkaian masih bisa melaju lancar walau pelan. Namun, pada saat memasuki jalan menanjak, dengan kondisi berlobang cukup dalam pada kedua sisi alur lintasan ban, maka offroad sebenarnnya baru dimulai. Rombongan harus melintas satu persatu melalui tanjakan tersebut, yang kodisinya pasti sangat licin, dengan dua sisi mengikuti alur ban sudah berlobang cukup dalam.

Opung yang selalu semangat
Opung yang selalu semangat
Pak Uwo, menjadi orang petama yang berkesempatan menguji tantangan tersebut. Dengan segudang pengalamannya, mobil Pak Uwo terus melaju dengan sedikit bergoncang dan ban yang meliuk-liuk menjaga agar tetap stabil dijalan licin. Mission success, mobil Pak Uwo berhasil melantasi tanjakan licin nan berlumpur tersebut.

Berikutnya Ipin yang dikemudikan Aan siap beraksi, bersamaan dengan itu, walaupun bukan di Siborongborong tetapi hujan turun sangat derasnya. Aan mulai melaju ditengah guyuran hujan. Dan aaarcgh.... mobil terhenti ditengah tanjakan, suara mesin mulai meraung pertanda Aan mecoba menekan gas cukup tinggi untuk meningkatkan tenaga kendaraannya. Tapi sial, akibat tekanan gas yang tinggi dijalan yang makin lincin, membuat mebuat posisi kendaraan jadi sedikit melintang, keluar jalur, ban tetap berputar namun tak mampu bergerak.

Pertolongan pun segera tiba, beberapa kawan mencari batu, untuk membantu agar jalur yang dilalui tak terlalu licin. Dengan dipandu kawan dari depan dan didorong rame-rame dari belakang, mobil pun akhirnya kembali ke "jalur yang benar" dan berhasil melewati tantangan ini.

Melihat kondisi Aan, membuat nyali Dilla (20) driver perempuan satu-satunya dan anggota termuda komunitas Siginjay yang mengendarai Ipin LTZ 1.5 AT, menjadi ciut. "Oi... tolong aku oi... aku dak berani lewat jalan itu. Gantiin aku bawa mobil itu" berteriaknya melaui pesawat radio.

Mendengar "SOS" dari Dilla, Pak Uwo sebagai driver yang paling berpengalaman, harus turun tangan membantu Dilla. Mobil Dilla pun berhasil dievakuasi.

"Ketika menanjak, gas boleh sedikit diayun agar menyingkap sedikit kondisi licin, dan meningkatkan tenaga mesin. Setir sidikit diputar kekiri dan kekanan agar ban tetap berada dijalur yang pas" kata Pak Uwo memberikan sedikit tips.

Begitulah seterusnya, beberapa ada yang cukup lancer sampai dipuncak, beberapa lagi ada yang tersendat dan butuh bantuan. Dengan susah payah, serta berkat usaha dan do'a, semua mobil rombongan akhirnya bisa sampai di WAS dengan selamat.

Rehat pasca offroad
Rehat pasca offroad
Menurut Fakor, jika sering melintasi jalan tanah yang licin dan berlobang, sebaiknya ban Ipin diganti dengan ukuran 17. Dengan ban tersebut, posisi mobil menjadi lebih tinggi sehingga tak mudah kandas jika memasuki jalan berlobang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun