Deforestasi dan emisi karbon
Penurunan emisi karbon dilakukan dengan cara mempertahankan hutan primer yang berada di Zona Lindung Hutan Desa seluas 5,339 hektar. Hutan primer yang berada di Hutan Desa tersebut memiliki rata-rata cadangan karbon above ground sebesar 287 ton C/ha atau 1,052 ton CO2eq/ha. Data tersebut diperoleh dari hasil pengukuran KKI WARSI bersama Kelompok Pengelola Hutan Desa, terhadap 21 plot sampel pada Zona Lindung (Lihat Gambar 1).
Jika laju deforestasi tersebut dikonversi kedalam nilai emisi karbon, maka tanpa adanya komitment (intervensi) diperkirakan hingga tahun 2030 akan terjadi emisi sebesar 1.347.500 ton CO2eq. Namun jika masyarakat mampu mewujudkan komitmen (dengan intervensi) penurunan emisi sebesar 75%, maka laju emisi karbon bisa ditekan hingga 336.875 ton CO2eq, atau setara dengan reduksi emisi karbon sebesar 1.010.625 ton CO2eq atau rata-rata 63.164 ton CO2eq per tahun.
Capaian dan hambatan
Setelah berjalan selama 2 tahun, berdasarkan analisa citra landsat tahun 2013 dan 2015, dari target penurunan emisi karbon sebesar 75 persen, target tersebut bisa tercapai bahkan hingga 100 persen penurunan emisi. Atau dengan kata lain komitmen ini mampu menciptakan capaian perlindungan hutan hingga zero deforestation.
Capaian tersebut setara dengan mencegah hilangnya hutan sebesar 85 hektar pertahun, atau lebih tinggi 25 hektar, dari taget awal yang hanya sebesar 60 hektar per tahun.. Jika dikonversi menjadi nilai karbon, setara dengan 70.803 ton CO2eq atau lebih tinggi 7.639 ton CO2eq per tahun, dari taget awal yang hanya sebesar 63.164 ton CO2eq per tahun.
Terlepas dari sejumlah capaian yang sudah diperoleh, ancaman terhadap kelestarian hutan akan selalu ada. Terlabih, sejauh ini intervensi yang dilakukan pun belum berjalan dengan maksimal bahkan cenderung jalan ditempat. Tidak adanya dukungan yang maksimal dari para pihak menjadi hambatan utama dalam menjalankan agenda ‘intervensi’. Hal ini berpotensi membuka peluang terhadap masuknya berbagai ancaman terhadap kelestarian hutan.
Pada akhirnya, kita semua berharap bahwa penurunan emisi karbon dilakukan masyarakat lokal di Bujang Raba,diharapkan mampu menciptakan pengelolaan hutan yang lestari, untuk mewujudkan konsep “hutan terjaga masyakat sejahtera”. Tentunya, semua hanya akan terwujud jika ada dukungan penuh dari para pihak.
Selamatkan Bumi…! Stop Global Warming…!