Mohon tunggu...
Fredi Yusuf
Fredi Yusuf Mohon Tunggu... Insinyur - ide itu sering kali datang tiba-tiba dan tanpa diduga

selalu bingung kalo ditanya, "aslinya orang mana?".

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Masyarakat Lokal Selamatkan 1000 Hektar Hutan Primer Melalui Komitmen Penurunan Emisi Karbon

15 Juni 2016   14:51 Diperbarui: 15 Juni 2016   15:19 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hutan, diyakini mampu menyerap panas bumi

Deforestasi dan emisi karbon

Penurunan emisi karbon dilakukan dengan cara mempertahankan hutan primer yang berada di Zona Lindung Hutan Desa seluas 5,339 hektar. Hutan primer yang berada di Hutan Desa tersebut memiliki rata-rata cadangan karbon above ground sebesar 287 ton C/ha atau 1,052 ton CO2eq/ha. Data tersebut diperoleh dari hasil pengukuran KKI WARSI bersama Kelompok Pengelola Hutan Desa, terhadap 21 plot sampel pada Zona Lindung (Lihat Gambar 1).  

Mengukur kandungan karbon di Hutan Desa
Mengukur kandungan karbon di Hutan Desa
Selanjutnya untuk memperoleh baseline data, KKI WARSI melakukan analisa tutupan hutan pada areal disekitar hutan desa (Reference Area). Analisa tersebut dilakukan dengan cara interpretasi menggunakan citra satellite landsat tahun 1993 dan 2013.  Berdasarkan hasil analisa tersebut, diperoleh data bahwa laju deforestasi di Reference Area mencapai rata-rata 1.6 persen per tahun. Lihat Gambar 2.

Peta 2. Laju deforestasi di Reference Area
Peta 2. Laju deforestasi di Reference Area
Berdasarkan trend deforestasisebesar 1.6 persen, maka diperkirakan hingga tahun 2030, lima hutan desa di Bujang Raba akan kehilangan tutupan hutan primer sebesar 1.280 hektar. Namun jika masyarakat mampu mewujudkan komitmen (dengan intervensi) penurunan emisi sebesar 75 persen, maka laju deforestasi bisa ditekan hingga 320 hektar, atau setara dengan menyelamatkan hutan dari kehancuran sebesar 960 hektar atau rata-rata 60 hektar per tahun.

Jika laju deforestasi tersebut dikonversi kedalam nilai emisi karbon, maka tanpa adanya komitment (intervensi) diperkirakan hingga tahun 2030 akan terjadi emisi sebesar 1.347.500 ton CO2eq. Namun jika masyarakat mampu mewujudkan komitmen (dengan intervensi) penurunan emisi sebesar 75%, maka laju emisi karbon bisa ditekan hingga 336.875 ton CO2eq, atau setara dengan reduksi emisi karbon sebesar 1.010.625 ton CO2eq atau rata-rata 63.164 ton CO2eq per tahun.

Capaian dan hambatan

Setelah berjalan selama 2 tahun, berdasarkan analisa citra landsat tahun 2013 dan 2015, dari target penurunan emisi karbon sebesar 75 persen, target tersebut bisa tercapai bahkan hingga 100 persen penurunan emisi. Atau dengan kata lain komitmen ini mampu menciptakan capaian perlindungan hutan hingga zero deforestation.

Capaian tersebut setara dengan mencegah hilangnya hutan sebesar 85 hektar pertahun, atau lebih tinggi 25 hektar, dari taget awal yang hanya sebesar  60 hektar per tahun.. Jika dikonversi menjadi nilai karbon, setara dengan 70.803 ton CO2eq atau lebih tinggi 7.639 ton CO2eq per tahun, dari taget awal yang hanya sebesar 63.164 ton CO2eq per tahun.

Terlepas dari sejumlah capaian yang sudah diperoleh, ancaman terhadap kelestarian hutan akan selalu ada. Terlabih, sejauh ini intervensi yang dilakukan pun belum berjalan dengan maksimal bahkan cenderung jalan ditempat. Tidak adanya dukungan yang maksimal dari para pihak menjadi hambatan utama dalam menjalankan agenda ‘intervensi’. Hal ini berpotensi membuka peluang terhadap masuknya berbagai ancaman terhadap kelestarian hutan.

Pada akhirnya, kita semua berharap bahwa penurunan emisi karbon dilakukan masyarakat lokal di Bujang Raba,diharapkan mampu menciptakan pengelolaan hutan yang lestari, untuk mewujudkan konsep “hutan terjaga masyakat sejahtera”. Tentunya, semua hanya akan terwujud jika ada dukungan penuh dari para pihak.

Selamatkan Bumi…! Stop Global Warming…!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun