Satu hal yang membanggakan dari proses pemetaan yang dilakukan di Sumatera Barat, masyarakat tidak hanya berpikir untuk pemetaan areal PHBM saja, tetapi sekaligus memetaan wilayah Nagarinya. Dan yang lebih membanggakan lagi, sebagian Nagari mau mengalokasikan dananya untuk proses pemetaan ini. Hal ini mereka anggap penting, karena batas wilayah akan menjadi dasar bagi perencanaan pembangunan Nagari kedepan. Jadi istilahnya, “satu kali mendayung, dua tiga pulau terlampaui”.
Luar biasanya, masyarakat mau mengelilingi Nagari dengan ribuan hektar hutan rimba belantara didalamnya. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa batas wilayah mereka, sesuai antara apa yang yang tersirat dalam seloka adat dengan kondisi sebenarnya dilapangan. Kesemua itu nantinya akan ‘tersurat’ dalam sebuah document peta. Dengan demikian data yang dihasilkan dapat dipastikan memiliki tingkat akurasi yang tinggi, yang akan sangat berguna bagi perencanaan pembangunan.
![Warung Kopi. Ajang diskusi membangunan Nagari.](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/06/15/20160409-123005-copy-5760bd9581afbdef038b456e.jpg?t=o&v=555)
![Serius. Belajar GPS hingga malam.](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/06/15/20160531-215915-copy-5760bdcb8523bda20454ae92.jpg?t=o&v=555)
![Nagari Lubuk Karak, menuju hutan terjaga masyarakat sejahtera](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/06/15/20160321-162619-copy2-5760be011a7b61a604cf8034.jpg?t=o&v=555)
“Barangkali di Kampung ini saya adalah salah satu dari tiga orang, yang pernah mengelilingi batas kampung secara utuh” Refdarman, tim survey Nagari Buluh Kasok Kabupaten Sijunjung.
“Sebagai masyarakat biasa, awalnya saya tak yakin bisa melakukan survey dan pemetaan menggunakan alat bernama GPS. Bahkan karena itu, saya sempat membujuk dan mengharap tim peta WARSI untuk terjun langsung mendampingi kami dalam kegiatan survey. Tetapi setelah kami coba, ternyata kami bisa” Zamzami, tim survey Nagari Lubuk Karak Kabupaten Dharmasraya.
“Sebagai anak Nagari, selayaknya kitalah yang harus paling tahu dengan isi ruang dalam Nagari. Oleh karena itu, memang sepantasnyalah jika pemetaan dilakukan oleh kita sendiri” Dedi Candra, tim survey Nagari Ampalu Kabupaten Lima Puluh Kota.
Tentang pemetaan menggunakan metode OKe SIPP, selengkapnya bisa dibaca disini.