Mohon tunggu...
Fredi Bakhtiar
Fredi Bakhtiar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Mahasiswa Aktif Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Dari Teori ke Praktik : Implementasi GMP di PT Aerofood ACS Surabaya

18 Desember 2024   13:55 Diperbarui: 18 Desember 2024   13:55 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PT Aerofood ACS unit Surabaya(Sumber : Pribadi)

Good Manufacturing Practices (GMP) adalah pedoman global yang memastikan keamanan dan mutu produk makanan. Dalam industri makanan, khususnya catering penerbangan, penerapan GMP sangat penting untuk menjaga konsistensi dan mencegah risiko kontaminasi. Artikel ini merangkum pengalaman saya selama magang di PT Aerofood ACS unit Surabaya, khususnya dalam pengawasan penerapan GMP.

Peran dan Tanggung Jawab Bagian Quality Control

Selama magang di PT Aerofood ACS Surabaya, saya bertugas di departemen Quality Control yang memiliki peran sentral dalam memastikan semua proses produksi mematuhi standar GMP. Beberapa tanggung jawab utama tim QC meliputi:

  1. Inspeksi Harian Inspeksi dilakukan secara berkala untuk memastikan kebersihan fasilitas, kelayakan peralatan, dan kepatuhan karyawan terhadap protokol GMP.
  2. Pengawasan Bahan Baku Setiap bahan baku yang masuk diperiksa secara ketat berdasarkan spesifikasi yang telah ditentukan. Hal ini melibatkan pengujian parameter fisik, kimia, dan mikrobiologi.
  3. Pemantauan Proses Produksi QC memastikan semua tahapan produksi berjalan sesuai dengan prosedur standar operasional (SOP), mulai dari persiapan bahan, pengolahan, hingga pengemasan.
  4. Dokumentasi dan Pelaporan Semua proses dan hasil pengawasan didokumentasikan dengan detail untuk mendukung transparansi dan mempermudah pelacakan bila terjadi masalah.
    Proses pengecekan suhu(Sumber:pribadi)
    Proses pengecekan suhu(Sumber:pribadi)

Penerapan GMP di PT Aerofood ACS Surabaya

Selama magang, saya melihat langsung bagaimana GMP diterapkan di berbagai aspek operasional PT Aerofood ACS. Beberapa praktik terbaik yang saya amati meliputi:

1. Kebersihan dan Sanitasi

Kebersihan fasilitas produksi adalah prioritas utama. PT Aerofood ACS memiliki prosedur pembersihan yang ketat dan terjadwal, meliputi sanitasi peralatan, lantai, dinding, dan permukaan kerja. Karyawan diwajibkan mematuhi protokol kebersihan pribadi, seperti mencuci tangan dengan benar dan mengenakan alat pelindung diri (APD) yang sesuai.

2. Kontrol Bahan Baku

Bahan baku yang diterima dari pemasok harus melewati serangkaian pemeriksaan kualitas sebelum disimpan di gudang. Pengendalian ini melibatkan pengukuran suhu, pengecekan label, dan pengujian sampel untuk memastikan bahan baku memenuhi standar yang ditetapkan.

3. Pengawasan Proses Produksi

Setiap langkah dalam proses produksi diawasi dengan ketat untuk memastikan kepatuhan terhadap SOP. Misalnya, suhu pemasakan dan pendinginan makanan dipantau secara real-time untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme yang berbahaya.

4. Manajemen Risiko Kontaminasi

Untuk mencegah kontaminasi silang, perusahaan menerapkan zona kerja yang terpisah antara area bahan mentah dan area produk jadi. Alur kerja juga dirancang sedemikian rupa agar risiko kontaminasi dapat diminimalkan.

5. Audit Internal dan Eksternal

PT Aerofood ACS rutin melakukan audit internal untuk mengevaluasi kepatuhan terhadap GMP. Selain itu, perusahaan juga diaudit oleh pihak eksternal untuk memastikan standar yang diterapkan sesuai dengan regulasi internasional.

Penimbangan gramasi makanan (Sumber:Pribadi)
Penimbangan gramasi makanan (Sumber:Pribadi)

Pembelajaran dan Refleksi dari Magang

Pengalaman magang di PT Aerofood ACS memberikan wawasan baru mengenai kompleksitas penerapan GMP di industri makanan. Saya belajar bahwa GMP tidak hanya berfokus pada hasil akhir, tetapi juga pada proses dan sistem pendukungnya. Salah satu pelajaran penting adalah pentingnya perhatian terhadap detail dalam setiap tahap produksi. Hal kecil, seperti kebersihan alat atau cara penyimpanan bahan baku, dapat berdampak besar pada kualitas produk.

Saya juga belajar menghadapi tantangan dalam bekerja di lingkungan yang sangat terstruktur dan berorientasi pada standar tinggi. Komunikasi dan koordinasi antar departemen menjadi kunci keberhasilan penerapan GMP. Dengan bimbingan supervisor dan tim QC, saya mampu mengatasi berbagai tantangan, seperti memahami alur kerja yang kompleks dan memenuhi target inspeksi harian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun