Mohon tunggu...
Fredeswinda Wulandari
Fredeswinda Wulandari Mohon Tunggu... Guru - pencinta fantasi

Penyuka kopi, Harry Potter, dan cerita fantasi. Melamunkan yang akan datang dengan harapan akan dijamah Sang Pemilik Semesta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Seberkas Bara Sepasang Mata (Bagian 2)

26 Januari 2023   15:44 Diperbarui: 26 Januari 2023   15:50 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cella berjalan menuju Jupiter. Dia menyampaikan pertanyaan yang sama ke Jupiter.  Ibu itu terlihat tidak sabar. Berulang kali dia mondar-mandir tak jelas. Sebentar kemudian dia kembali.

"Ibu, kain brokat harga per meternya Rp 90.000,-."

"Wah, kok mahal ya. Di toko tadi aja hanya Rp 80.000,-. Tidak bisa kurang ya, Ci?"

"Kualitas kain di sini berbeda, Bu. Jadi harganya juga berbeda."

"Masak? Kemarin saya beli kain di sini cepat sekali pudar warnanya."

"Mungkin Ibu salah ingat. Tidak mungkin kain di toko ini cepat pudar."

"Yah, namanya pedagang kan memang selalu begitu. Dagangannya selalu nomer satu." Si Ibu menyahut sekaligus menyindir tajam.

Cella menahan emosi dan tetap menjaga senyum manisnya. Mereka sedikit berselisih akibat dari tawar menawar yang alot. Namun akhirnya, si Ibu melenggang pergi tanpa membeli. Beberapa pembeli juga pergi karena mereka terlalu lama menunggu ketika Cella harus berulang kali bertanya pada Jupiter. Mereka merasa pelayanan di toko tidak prima dan membuang waktu.

Yang mereka tidak tahu adalah ternyata Mama Jupiter memperhatikan semuanya itu dari balik mesin kasir.

****

            "Jupe, sudahlah putus saja. Anak gadis yang kerjanya lambat seperti dia akan berpengaruh pada keluargamu nantinya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun