Begitulah ia, tak banyak kata, tak cerewet juga, namun tetap saja membuatku takut membuat kesalahan.
Tak tahu mengapa, masa-masa kini, bercerita pada nya adalah hal spesial sekalipun jarang dan tak menentu waktunya.
Semakin larut aku dalam suasana keheningan dibalik rintik hujan.
Sesekali ku putar lagu “Ayah” melalui smaratphone digenggamanku. Sendu.
Berakhir nostalgia di sore itu setelah tetangga membuka pintu dan menghampiri bangku kosong disebelahku.
Seketika sendu itu hilang beriringan bayang-bayang nostalgia yang belum usai.
"by FAS"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!