Mohon tunggu...
Freddy
Freddy Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan Bisnis - Pembicara - Penulis - Aktivis

Better is not enough. The best is yet to come

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Industri Makanan Beku di Indonesia dan Prospek ke Depan

16 Juli 2020   02:42 Diperbarui: 29 Juli 2021   18:28 4839
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto dokumen pribadi penulis : Pedagang Bakaran di Alun-Alun Kabupaten Cibinong (Foto Tahun 2019)

Dan pastinya, selain PIRT atau ijin BPOM, untuk dijual secara luas dan dapat diterima konsumen, pabrik makanan dan minuman masih harus mendapatkan ijin/sertifikasi tambahan, seperti: Sertifikat Halal, HACCP (atau yang dikenal dengan Jaminan Keamanan Pangan), serta Sertifikat GMP (Good Manufacturing Practise). Dan secara berkala MUI, BPOM melalukan kunjungan untuk pengawasan.

Dan dalam artikel saya ini, yang saya maksud dengan Makanan Beku ini, tidak terbatas pada produk daging nya saja, melainkan juga produk turunannya (Olahan), seperti sosis, nugget, bakso, otak-otak, dan lainnya.

Olahan Sapi, Olahan Ayam, dan Olahan Ikan 

5 tahun lalu, saya bergabung bekerja di sebuah perusahaan makanan beku nasional penghasil produk makanan olahan ikan. Secara jenis produknya: Olahan Ikan sebenarnya masih kalah jauh daripada kategori lain, seperti : Olahan Sapi (Sosis Sapi), atau Olahan Ayam (Nugget Ayam). 

Makanan olahan yang paling laris dibeli konsumen Indonesia adalah olahan sapi dan olahan ayam. Lihat saja, lebih banyak pedagang bakso sapi daripada pedagang bakso ayam, apalagi pedagang bakso ikan. Lebih banyak produsen beramai-ramai menjual produk olahan sapi (sosis, bakso) dan olahan ayam (nugget, sosis) daripada olahan ikan (bakso). 

Namun dalam kurun waktu 5 tahun terakhir belakangan hingga saat ini, banyak produsen nugget ayam dan sosis sapi mengalami kejenuhan. Persaingan di pasar terlalu ketat. Volume memang sangat besar untuk nugget ayam dan sosis sapi, namun karena persaingan begitu ketat, sementara semua produsen berlomba menguasai pasar, pedagang akhirnya banting harga memotong margin. 

Sementara Nugget Ayam dan Sosis Sapi mengalami persaingan yang ketat, beberapa tahun belakangan ini produk olahan ikan semakin menunjukkan taji penjualannya. Dan faktor pendukung peningkatan kinerja produk olahan ikan adalah pertumbuhan pedagang-pedagang bakaran yang kian menjamur.

Kalau kita perhatikan, sebelum Pandemi Covid-19, setiap malam dan terutama di akhir pekan, alun-alun di kota dipenuhi dengan pedagang bakaran yang menyajikan beragam makanan beku yang disajikan dengan cara dipanggang. Ada sosis sapi, ada sosis ayam, tapi tidak ada nugget ayam (karena tidak cocok di panggang). 

Tapi mayoritas display makanan bukan sosis, melainkan produk olahan ikan. Mulai dari : otak otak ikan kecil hingga otak otak ikan besar (biasa disebut: Otak Otak Singapur), otak-otak ikan dibalut kulit tahu (dikenal dengan nama Fishroll), bakso ikan, bakso udang, bakso cumi, bakso lobster, Tahu Seafood, olahan ikan berbentuk scallop atau koin, hingga bakso ikan berisi keju atau isi ayam, dan masih banyak lagi produk olahan ikan lainnya. 

Dan ternyata produk olahan ikan ini, apabila dipanggang, kemudian diberi saus BBQ dan saus sambal, rasanya benar-benar menyedapkan. 

Keunggulan utama produk olahan ikan adalah variasi produk yang sangat banyak. Sementara untuk olahan sapi, paling hanya sosis, daging burger, bakso sapi. Untuk olahan ayam, paling hanya nugget ayam dan sosis ayam, bakso ayam kalaupun sangat sedikit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun