Saya akan berbagi gambaran sederhana proses kerja Just In Time di salah satu perusahaan dimana saya pernah bekerja yang telah menerapkannya. Disini saya memberikan penekanan terhadap cara kerja Team Sales dalam menyukseskan penerapan Just In Time.
Sebagai "ritual" tahunan yang dilakukan oleh setiap Team Sales semua perusahaan adalah membuat Proyeksi Penjualan Tahunan yang secara rinci berisi item, volume dan bulan. Yang membedakan dengan perusahaan yang menerapkan Just In Time adalah :
1. Proyeksi Penjualan Tahunan yang berisi rencana penjualan per bulan per item dan volumenya, oleh Team Penjualan setiap bulan data tersebut dipertajam dengan Rencana Penjualan Bulanan per item dan volume. Data ini selanjutnya dipakai sebagai acuan bagi Supply Chain, dalam melakukan persiapan proyeksi kebutuhan bahan baku dan material pendukung produksi.
2. Rencana Penjualan Bulanan selanjutnya dipertajam kembali dengan Rencana Penjualan Mingguan yang datanya merupakan data mutlak dan digunakan Supply Chain untuk menyiapkan bahan baku serta material pendukung produksi. Rencana Penjualan Mingguan ini juga berisi data kapan produk ini dikirim dan kepada siapa.
Perlu saya garis bawahi disini bahwa kepada siapa dan kapan dikirim produk-produk tersebut tidak dilakukan secara acak, melainkan memiliki skedul yang telah ditetapkan dari awal : Konsumen X dikirimkan pesanan produknya setiap Hari Y atau Tanggal Z dalam setiap bulan.
Selanjutnya setelah Team Sales membuat Proyeksi Penjualan Mingguan, Team PPIC segera menyiapkan skedul produksi serta menyiapkan bahan baku serta material pendukung produksi yang dibutuhkan.
Kemudian setelah selesai diproduksi, Team Distribusi telah menyiapkan armada mobil untuk mengirimkan produk tersebut kepada konsumen sesuai skedul waktu yang telah ditetapkan, tanpa menyimpannya dalam waktu lama di gudang inventori.Â
Dengan Metode Just In Time ini, selain kesinambungan pasokan bahan baku, pengiriman produk kepada konsumen (jaringan penjualan : distributor/agen/pasar modern) juga dilakukan secara kesinambungan dalam suatu periode waktu. Â Jadi proses kesinambungan ini terjadi mulai dari awal hingga akhir produksi
Metode Just In Time terbukti memberikan hasil yang baik dalam mengurangi luasan gudang dan inventori. Dengan berkurangnya area gudang, maka perusahaan menghemat dalam investasi tanah dan bangunan. Demikian  juga penurunan inventori membuat cash flow perusahaan lebih sehat.