Saya percaya H juga akan pasti berusaha membuat program kerja yang baik. Namun memang seringkali berada dalam posisi yang diunggulkan membuat kita menjadi lemah dan lengah. Karena merasa diunggulkan dan pasti menang, H hanya meneruskan program kerja lama, tanpa ada penambahan program.Â
Di hari pemilihan, saya memenangkan persaingan pemilihan Ketua OSIS dengan kemenangan telak.
Menjadi Underdog bukan akhir dari segalanya. Bukan juga penghambat kita dalam menggapai kesuksesan. Banyak perusahaan yg sukses bermula dari posisi Underdog. Sebaliknya banyak perusahaan yang pernah berjaya menjadi lengah dalam berinovasi, akhirnya jatuh. Kasus Nokia dan Blackberry adalah dua dari sekian kasus dimana perusahaan yang berjaya akhirnya harus mengalami nasib gulung tikar. Mengapa? Karena kejayaan membuat kita menjadi sombong, dan kesombongan membuat kita menjadi lengah.
Jadi sekali lagi, jangan lantas marah atau putus asa kalau kita diremehkan. Ingat, diremehkan memiliki dua kondisi :
1. Fakta bahwa posisi dan sumber daya mereka yang meremehkan lebih baik daripada kita.
2. Mereka yg meremehkan akan menjadi lengah terhadap kita karena tidak menganggap kita sebagai pesaing yang berpotensi menjatuhkan mereka. Sehingga kita lebih leluasa bergerak.Â
Sekali lagi, kalau saat ini ada diantara kita yang berada dalam posisi underdog, jangan lantas menyerah. Ingat banyak orang yang sukses mengawalinya dari posisi diremehkan. Beberapa diantaranya :
1. J.K. Rowling, penulis novel Harry Potter. Sebelum novel tersebut laris manis, J.K Rowling telah mendapat penolakan dari 12 penerbit. Bahkan karena merasa kasihan, J.K Rowling pernah ditawari bekerja menjadi pegawai kantor daripada menjadi penulis. Namun ia tetap yakin pada dirinya bahwa kelak ia akan menjadi penulis besar, dan ia berhasil membuktikannya.
2. Steve Jobs, dengan ipod nya. Saat awal ide ipod dikemukakan Steve Jobs, orang-orang menertawakannya dan menganggap ipod tidak mungkin bisa berhasil melawan dominasi Walkman milik Sony yang telah begitu kuat di pasar. Namun saat ipod diluncurkan, walaupun harganya lebih mahal dari Walkman, akhirnya ipod berhasil mendominasi pasar mengalahkan Walkman.
3. Houtman Zainal Arifin, Vice President Citibank Indonesia. Houtman mengawali karirnya sebagai Office Boy di Citibank, lalu menjadi petugas fotokopi, staf hingga akhirnya berhasil menduduki posisi puncak bagi orang Indonesia di perusahaan bank multinasional. Diremehkan banyak orang tidak membuat Houtman lantas putus asa dalam menggapai cita-citanya menduduki posisi puncak di bank multinasional.
Salam semangat selalu,